Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kisah Negeri Antah-berantah

14 Juni 2010   09:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:33 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

[caption id="attachment_166779" align="alignleft" width="150" caption="Kisah Negeri Antah Berantah"][/caption]

Membaca kompas cetak hari ini, Senin 14 Juni 2010 dengan judul Kisah Negeri Antah-berantah yang dituliskan oleh Buya Ahmad Syafii Maarif membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Tulisan itu begitu mengena bagi mereka yang merasakan ketidak adilan di negeri ajaib itu. Saya pun akhirnya terseret arus untuk ikut juga membuat tulisan yang sedikit berbeda dengan buya Ahmad Syafii Maarif. Tetapi tulisan saya kali ini hanya humor saja loh, hehehehe.

Alkisah, tersebutlah negeri antah berantah yang bernama negeri ngojoleria. kami biasa menyebutnya negeri NN. Di negeri itu raktyatnya hidup damai dan sangat menikmati kehidupan. Apalagi dengan diputarkannya siaran langsung sepakbola piala dunia dari negeri tetangga, Afrika Selatan.

Padahal, di negeri NN itu baru saja terjadi berita luar biasa. Video mesum  mirip artis baru saja terkuak, dan para wartawan di negeri NN itu ramai sekali membicarakannya. Berita itu menyebar ke seantero negeri antah berantah.

Maraknya Berita itu tentu membuat gerah sang artis dan juga para pejabat di negeri NN. Termasuk saya yang menjadi mendiknas di negeri NN ini. Bagindang ASA sudah memanggil saya ke istana, dan memberikan instruksinya. "Pokoknya masalah ini harus selesai sebelum piala dunia berakhir!", begitulah pesan bagindang ASA kepada saya.

Saya pun melakukan langkah-langkah preventive. Sebagai mendiknas, saya sudah kirim message ke berbagai kepala dinas di negeri NN agar segera merazia ponsel dari para peserta didik. Kalau perlu ajak polisi untuk  ikut ke sekolah membantu merazia ponsel dari serangan video mesum itu. Maklumlah para guru di sekolah NN banyak yang gaptek (gagap teknologi) sehingga memerlukan polisi untuk melihat isi ponsel anak-anak sekolahan itu.

Razia mendadak itu akhirnya menemukan berbagai video mesum dari ponsel mereka. Para orang tua yang kedapatan anaknya menyimpan file video porno dipanggil ke sekolah. Tapi apa mau dikata. Para orang tua itu tak menerima begitu saja anaknya mendapatkan hukuman, sebab mereka adalah korban. Korban dari penyebaran video yang memalukan itu. Seharusnya yang dihukum itu bukan anak mereka, tetapi penyebar dan pembuat video porno itu. Begitulah kilah mereka membela anaknya.

Para guru dibuat bingung, dan akhirnya melaporlah mereka kepada mendiknas di negeri NN. Kantor mendiknaspun diserbu oleh para guru.

Guru: "Lapor pak menteri, kami  bingung dengan instruksi anda, sebab anda menyuruh kami merazia siswa yang memiliki video mesum, tetapi kenapa para orang tua dan media justru menyalahkan kami?"

Mendiknas: "Bapak dan Ibu guru yang saya banggakan. Memang benar, saya yang mengeluarkan instruksi itu. Namun nampaknya saya salah memberi instruksi. Seharusnya yang saya razia lebih dahulu adalah ponsel milik bapak dan ibu guru. Sebab saya yakin bapak dan ibu guru pasti ada yang menyimpannya.

Guru : ??????????....&&&&&&&#######****%%%%%%$$$$$$$

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun