Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jasa Besar Tukang Tambal Ban

7 April 2011   01:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:03 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 

Hari masih sangat pagi. Kulihat jam di lengan kiriku menunjukkan pukul 05.30 pagi. Aku jalankan sepeda motorku seperti biasa menuju sekolah. Aku meluncur kencang menuju sekolahku tersayang. Tapi, ditengah jalan motorku oleng. Hampir saja aku terjatuh dari motorku. Rupanya ban bagian belakang kempes. Mungkin terkena paku pikirku.

Kuhentikan suara mesin motorku. Aku mulai celingak-celinguk mencari tukang tambal ban yang biasa mangkal di pinggiran jalan. Semoga saja mudah kutemukan.

Namun sayang, dewi fortuna belum berpihak kepadaku. Sudah hampir sekilo lebih kuberjalan, belum juga kutemui ada tukang tambal ban yang buka di pagi hari.

Aku terus berjalan menyusuri jalan pemuda Rawamangun. Sampai melewati Arion Plaza.  Sebuah mall termegah yang dekat dengan sekolahku.

Alhamdulillah, kulihat dari kejauhan ada tukang tambal ban yang sudah buka. Kulihat pula ada sebuah motor yang sedang ditambal ban belakangnya. Aku pun gembira menemukan tukang bengkel yang kucari. Rasa lelahku seolah hilang setelah bertemu tukang tambal ban. Tukang tambal ban bagaikan air disaat aku haus.

Kuberikan motorku untuk diperiksa. Ada paku besar menempel di bagian ban belakang motorku itu. Dengan cekatan, tukang tambal ban itu mengambil pakunya. Ban dalam motorkupun langsung ditambalnya. Dengan alat tambal ban sederhana, ban dalam motorku ditambalnya. Sekitar 10 menitan aku menunggu.

Terima kasih tukang tambal ban. Aku berhutang jasa kepadamu. Kalau saja kau tak ada. Aku akan menderita mendorong motorku sampai sekolah. Semoga rezekimu semakin bertambah setiap harinya, dan kudoakan agar banyak motor yang mampir di tempat ban tambalmu yang mobile. Sebab peraturan tak membolehkanmu mangkal permanen. Bila kau lakukan, maka petugas kamtib dan satpol ppnya akan bergerak mengusirmu.

Jasa besar tukang tambal ban membuatku merenung. Seharusnya, pemerintah daerah memperhatikan mereka. Kalau perlu di setiap pinggiran jalan, disediakan buat mereka untuk membuka tambal ban yang layak. Merekapun tentu akan terkoordinir dengan baik, dan setiap pengemudi kendaraan motor sepertiku tak akan sulit menemukan tukang tambal ban. Cobalah engkau bayangkan. Bila ban motormu kempes, dan tak ada satupun tukang tambal ban. Apa yang akan kamu lakukan?

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun