Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadi Guru Kok Malas Baca?

23 Mei 2012   14:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:55 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13377828581517595752

Semoga teman-teman guru dalam keadaan bahagia. Bahagia di rumah bersama keluarga tercinta, dan bahagia bersama peserta didik di rumah kedua. Rumah yang biasa disebut sekolah. Rumah tempat pembelajaran dilakukan antara guru dengan muridnya. Rumah dimana terjadi pembelajaran yang menyenangkan. Terjadi interaksi yang harmonis antara pendidik dengan peserta didik.

Interaksi terjadi, bila guru senang melakukan sesuatu yang baru. Guru berusaha mencoba berbagai metode pembelajaran dari apa yang telah dibacanya. Banyak membaca akan membuat guru menemukan sesuatu hal yang baru. Sesuatu yang dibaca dari buku atau artikel yang bermutu. Pergi ke perpustakaan sekolah atau browsing di internet untuk membaca adalah langkah awal dalam mencari informasi atau pengetahuan. Pergi ke toko buku dan membeli buku baru sangat bagus dilakukan oleh para guru agar ilmu yang dikuasai senantiasa terupdate dari buku baru yang dibacanya.

Malas membaca akan mengakibatkan guru tak akan menemukan hal-hal baru. Malas mencoba membuat guru melakukan praktik pembelajaran yang tak pernah berubah dari tahun ke tahun. Materi pun itu lagi, itu lagi. Tak ada variasi dalam pembelajaran, dan akhirnya membuat peserta didik menjadi jenuh dan membosankan. Pada akhirnya, pembelajaran tidaklah menyenangkan, dan berkualitas. Siswapun serasa terpenjara karenanya. Tak ada interaksi antara guru dan siswanya. Kelaspun menjadi sunyi, karena guru dan siswa asyik sendiri.

Banyak membaca akan membuat guru bertambah ilmu. Ilmu didapat dari proses membaca yang tak pernah putus. Guru yang malas membaca akan tertinggal dengan ilmu-ilmu baru dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Berbagai metode dan model pembelajaran harus dipelajari dan dipraktikkan langsung dalam pembelajaran. Semua itu harus dimulai dengan sebuah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi diri. Tanpa disadari guru akan terus melakukan penelitian tindakan kelas atau ptk yang dituliskan dalam catatan anekdotal atau catatan harian seorang guru. Guru pun bercerita kepada teman sejawat dari apa yang sudah dikerjakannya. Sebenarnya, banyak guru yang sudah melaksanakan PTK hanya saja mereka belum menuliskannya dalam laporan PTK. Guru yang mampu melaporkan PTK-nya adalah guru yang telah melalui proses membeca, sebab di bab dua ada proses yang namanya kajian pustaka atau kerangka teoritis.

Banyak membaca akan membuat guru mampu menulis. Guru akan mampu menuliskan apa-apa yang telah dibacanya. Jangan pernah malas dalam membaca, sebab membaca akan membuat guru tahu apa saja yang harus dilakukannya. Sesuatu yang dilakukan dengan ilmu, akan berbeda hasilnya daripada yang tidak dilakukan dengan ilmu. Orang yang berilmu pastilah senang dan hobi membaca. Mereka akan selalu haus akan ilmu. Dahaga ilmu akan tertunaikan bila guru suka membaca.

Guru yang suka membaca akan disenangi peserta didiknya, bila mengamalkan ilmu yang sudah dibacanya. Guru akan terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk mencerdaskan peserta didiknya. Tak boleh lagi terdengar, jadi guru kok malas baca?

[caption id="attachment_178562" align="aligncenter" width="600" caption="Jadi Guru Kok Malas Baca? (Dok: Pribadi)"][/caption]

Salam blogger persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun