Dunia ini memang panggung sandiwara. Ceritanya dapat diterka. Kita sudah memasuki zaman edan. Mereka yang aktif berjuang justru difitnah dengan kebohongan. Mereka ciptakan kebohongan demi langgengnya kekuasaan.
Mereka yang sudah terbeli menuduh omjay plagiasi. Padahal sesungguhnya kami meluruskan sejarah yang benar. Tak apa disebut plagiat oleh mereka yang sudah terbeli. Mohon maaf kami tak mudah terbeli.
Pada akhirnya sejarah tidak akan pernah salah menuliskannya. Selamat berkolaborasi dengan penguasa dan kami akan tetap dalam garis perjuangan save tik dan kkpi harga mati.Â
Kami akan terus memperjuangkan agar TIK dan KKPI kembali sebagai mata pelajaran dan bukan bimbingan. Ada kekeliruan dalam kurikulum 2013, dimana TIK tidak masuk dalam struktur kurikulum 2013 seperti dalam kurikulum 2006. Kami terus berjuang hingga saat ini dan TIK berganti nama menjadi informatika. Bukunya dan juga materinya sudah tersebar kemana-mana.
Adalah sebuah kebohongan publik yang mengatakan bahwa permendikbud nomor 45 tahun 2015 tentang peran guru TIK dan KKPI berjalan mulus dan lancar di sekolah. Kami melihat mereka adalah para teknisi komputer yang berwajah guru TIK.
Guru TIK dan KKPI yang masih waras dan tidak mudah terbeli, pasti akan berusaha agar matpel TIK dan KKPI kembali berada dalam kurikulum 2013. Tak peduli dengan suara miring yang mencemooh dan mencibir. Bagi kami mengembalikan TIK sebagai mata pelajaran adalah solusi terbaik bagi semua.
MGMP TIK dan KKPI yang mati suri harus dihidupkan kembali. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, karena kurikulum bukanlah kitab suci. Bila pejabat kemdikbud menganggap TIK memenjarakan anak, kami justru malah sebaliknya.Â
TIK adalah mata pelajaran yang sangat menyenangkan anak. Lihatlah tanggapan mereka tentang mata pelajaran TIK yang sudah kami upload ke youtube. Anda bisa mencarinya dengan keyword TIK atau guru TIK.
Kurikulum masih bisa diganti bila memang tidak sesuai dengan kehendak masyarakat. Bersatulah wahai guru TIK dan KKPI. Jangan lagi ada yang menghianati perjuangan ini. Guru TIK di zaman edan harus berani melawan kebijakan yang salah. Regulasinya harus diperbaiki agar tidak merugikan guru dan siswa Indonesia.
TIK dan KKPI hilang sebagai mata pelajaran karena ada oknum guru TIK yang mudah terbeli dengan fasilitas negara. Silahkan pakai uang rakyat itu, dan kembalilah ke jalan yang benar. Kembalikan uang yang kalian dapatkan untuk mengembalikan TIK dan KKPI sebagai mata pelajaran lagi.Â