Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gayus Hanya Ikan Teri, Ikan Kakapnya Sedang Dicari

23 November 2010   15:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:21 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12905280442027110245

[caption id="attachment_76570" align="alignright" width="300" caption="Gayus sumber: kompas.com"][/caption]

Mungkin itu judul yang pas untuk menanggapi kasus gayus yang sedang ramai saat ini. Gayus hanya ikan teri, ikan kakapnya sedang dicari. Para penegak hukum dituntut kreatif dalam membongkar kasus gayus. Penegak hukum harus berani mengambil tindakan cepat agar ikan kakapnya tak keburu kabur.

Miris memang melihat penanganan hukum di negeri ajaib ini. Seorang koruptor masih bisa bergerak bebas ke sana kemari. Mampu menyuap polisi dengan berbagai upeti. Hati saya pun seperti tersayat-sayat, sakit sekali. Rasanya ingin menjewer oknum polisi atau penegak hukum yang tak amanah itu.

Dalam dunia pendidikan, guru mengarahkan para peserta didiknya agar mampu menjadi manusia yang baik. Menjadi manusia yang berakhlak mulia, dan bertakwa kepadaNya. Namun dalam pelaksanaannya itu semua hanya slogan belaka. Gurupun sering tidak jujur dihadapan para peserta didiknya. Ketidakjujuran itu terlihat dari cara guru mengajar yang jauh dari nilai-nilai akhlaqul karimah. Kalau ada guru yang seperti itu, lebih baik dibuang ke laut aja. Sebab para peserta didik membutuhkan guru yang dapat dijadikan contoh atau teladan.

Begitupun dengan kasus gayus. Seharusnya dengan gaji besar dan memperoleh hak numeralisasi, seorang gayus mampu berlaku jujur, dan menikmati pekerjaannya dengan penuh suka cita. Tetapi sayangnya lingkungan tempatnya berpijak telah menyeretnya menjadi seorang koruptor kelas teri. Kenapa kelas teri? Karena masih ada kelas kakapnya. Kelas kakap inilah yang nampaknya ditakuti oleh para oknum penegak hukum. Sebab bila tak kuat datanya, maka akan seperti senjata makan tuan. Pasal pencemaran nama baik pun bisa dimainkan.

Saya baca di kompas.com. KPK akan mengambil alih perkara gayus. Sebab penilaian dari banyak kalangan hanya lembaga seperti KPK-lah yang masih dianggap kredibel dari semua penegak hukum yang ada di Indonesia. Semoga KPK bisa diandalkan dan menyeret ikan kakap untuk muncul kepermukaan.

Kita doakan kasus gayus segera terungkap utuh. Kita pun berharap agar segera tahu siapa orang yang menjadi pelindung gayus. Gayus hanyalah ikan teri yang dikorbankan dari permainan kelas kakap yang sulit dilihat dan terjangkau mata biasa. Dia hanya bisa dilihat dengan mata batin kita. Sebab kebenaran pasti akan berpihak kepada yang benar, dan kebenaran tak boleh kalah dengan kesalahan manusia yang rakus akan harta. Merapi telah mengajarkan itu kepada kita. Bila alam marah, harta tiada gunanya lagi.

Kalau mau kasus ini terungkap terang benderang, maka gayus harus dikawal, dan jangan sampai dibunuh. Kalau sampai gayus dibunuh, maka kita kehilangan saksi kunci. Siapa yang berani mempermainkan gayus, maka dia akan bernasib sama seperti polisi, jaksa, dan hakim  yang tergiur dengan duit gayus. Akal bulus gayus telah membuat para penegak hukum kalang kabut dibuatnya. Kita harus bersama-sama mengawasinya.

Gayus hanyalah ikan teri. KPK harus mencari ikan kakapnya. Bila KPK berhasil membongkar ini, maka akan terseretlah nama-nama top yang sebenarnya kita telah sedikit tahu siapa mereka. Sssst.....jangan bilang-bilang ya!

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun