Ada berbagai cara orang menyiapkan waktu untuk menulis. Ada yang menulis di saat bangun tidur, di saat siang hari atau waktu luang, dan ada yang menulis sebelum tidur. Semua itu bisa kita lakukan, dan kita tinggal memilih waktu yang pas untuk menulis.
Pada saat menulis di saat bangun tidur, biasanya tubuh serasa segar. Sebab ketika itu kita baru terbangun dari mimpi. Badan segar, pikiran juga masih segar. Belum ada aktivitas lain yang menyita pikiran. Kita dengan mudah menuangkan buah pikiran kita ke dalam tulisan.
Saat bangun tidur, kita bisa saja bercerita tentang mimpi yang dialami. Bisa juga menuls tentang hal-hal yang akan dilakukan hari ini. Banyak hal yang bisa dituliskan di saat kita terbangun dari mimpi yang indah. Itulah berkah dari Allah, pemilik langit dan bumi.
Prof dr. Imam suprayogo melalui blog pribadinya di imamsuprayogo.com selalu menulis setiap hari di pagi hari. Alasannya, pikiran masih segar, dan lebih mudah fokus menuliskan opini atau buah pikiran ke dalam blog. Hasilnya, tulisan prof imam selalu dibaca banyak orang. Komentarnya pun lumayan banyak, saya sering juga berkunjung ke blog beliau.
Menulis setiap hari di saat bangun pagi itu nikmat sekali. Banyak orang merasakan manfaatnya. Dulu, ketika menyusun tesis s2, saya lebih suka menulis di pagi hari . Ketika baru terbangun dari tidur pikiran masih "fresh".. Saat itu saya merasakan tulisan begitu cepat mengalir seperti air yang turun dari atas ke bawah. Syukur alhamdulillah, saya selesai s2 tepat waktu dengan beasiswa dari universitas negeri jakarta (unj).
Pada saat kita menulis di saat bangun tidur, ada suasana tenang yang membuat pikiran menjadi fokus. Banyak ide muncul dalam ketenangan suasana subuh. Biasanya, sebelum pergi sholat subuh berjamaah ke masjid adalah saat yang tepat untuk menulis.
Menulislah di saat bangun tidur. Bila itu rutin kamu lakukan, bisa jadi kamu akan seperti prof imam suprayogo. Beliau mendapatkan penghargaan dari museum rekor indonesia yang setiap hari menulis di waktu pagi. Hebat khan?
Salam blogger persahabatan