[caption id="attachment_81426" align="alignleft" width="500" caption="Blogger Handal Itu Menulis Dengan hati"][/caption]
Sering penulis ditanya oleh teman-teman, "kok bisa Omjay aktif menulis setiap hari?". Lalu penulis jawab bahwa, "menulis itu sama halnya kita makan. Manusia membutuhkan makanan setiap harinya. Jadi kalau nggak menulis itu sama artinya nggak makan. Karena menulis adalah sebuah kebutuhan". Begitu kata penulis kepada teman-teman guru sambil bercanda. hehehehe...3x.
Namun sebenarnya, ada banyak sekali guru menginspirasi penulis untuk menulis. Terutama menulis di blog pribadi atau keroyokan macam kompasiana. Mas Rudy dari VHR Media mengungkapkan, bahwa kekuatan para blogger adalah tulisannya yang mencakup hal-hal yang tidak dimuat oleh media-media umum dan tulisan mereka yang tidak dikemas dengan gaya ilmiah. Rata-rata mereka menulis dengan hatinya. Inilah yang membuat mereka beda dari media arus utama. Tulisan para blogger handal ditulis secara alamiah, dan akan menjadi ilmiah bila dirajut menjadi sebuah buku menarik seperti bukunya pak Chappy Hakim, "Cat Rambut Orang Yahudi, dan pak Prayitno Ramelan, "Intelejen Bertawaf".
Oleh karena itu, bagi para blogger handal menulis harus dengan hati. Artinya mengalir begitu saja seiring dengan irama hati yang menyatu dalam jari jemari tangan yang dikendalikan oleh otak dan dicerna oleh hati. Bila kamu menulis dengan hati, maka akan keluarlah tulisan-tulisan kreatif kamu itu. Mengalir bagai air karena dituliskan dari pancaran hati yang merupakan sumber mata air bagi penulisnya.
Ada beberapa poin penting dalam menulis kreatif yang pernah penulis dapatkan dalam pelatihan blogging yang diselenggarakan oleh VHR Media pada bulan Juli 2009 di salah satu hotel di Jakarta. Poin-poin itu antara lain :
- Menulis harus tetap berjalan dalam kondisi apapun, karena penulis adalah profesi yang melekat pada semua orang apapun profesi utamanya. Bila anda mempunyai profesi sebagai guru seperti saya, maka menulislah dari sisi pendidikan. Menulislah tentang apa-apa yang anda ketahui tentang dunia pendidikan.
- Menulis harus sesuatu yang memang kita kuasai dan memang kita inginkan untuk dituliskan. Jangan menulis sesuatu yang tidak kita kuasai. Misalnya bila anda seorang guru, maka menulislah tentang pembelajaran di kelas, masalah belajar, dan lain-lain yang ada hubungannya dengan pendidikan. Jangan menulis sesutu yang anda sendiri tak menguasainya.
- Penggunaan prinsip 5W+1H (What, Who, Why, Where, When dan How) harus diterapkan dalam tulisan, tidak hanya jurnalis tapi semua penulis. Saya banyak menulis tanpa 5W + 1H, hal ini saya lakukan bila ingin membuat tulisan yang langsung ada dalam alam pikiran saya. Tetapi begitu saya baca, ternyata 5w + 1 H tanpa saya sadari telah masuk ke dalam tulisan saya.
- Menulis tanpa pretensi-tanpa beban, baik buruk tidak masalah, menulislah apa adanya. Karena saya menulis tanpa beban, maka saya merasa enjoy dalam menulis. Semua apa yang saya ketikkan mengalir begitu saja. Secara otomatis, otak dan tangan sudah menyatu dalam membuat tulisan saya menjadi bermakna.
- Harus anda sadari bahwa menulis tidak ada bedanya dengan bercakap-cakap. Menulis harus disadari seolah-olah kita sedang bercakap-cakap dengan orang lain. Ingatlah kita menulis untuk dibaca oleh orang lain, jadi usahakan bahasa yang kita gunakan adalah bahasa yang komunikatif dan efektif.
- Seorang Penulis harus suka membaca, sebab tanpa membaca ia akan mengalami apa yang disebut stagnan atau buntu. Penulis pernah mengalami itu ketika tak rajin membaca buku. Ternyata dari membaca karya orang lain, justru timbul inspirasi dari bacaan itu. Banyak hal yang dituliskan setelah penulis banyak membaca. Bukan menyontek loh, tapi membuat sesuatu yang baru dari apa yang telah kita baca.
- Untuk dapat menulis dengan baik, anda harus disiplin dalam menulis, alokasikan 2 jam sehari buat menulis tidak peduli berapa halaman yang jadi. Pokonya menulis, dan yang paling sulit dari proses menulis itu adalah MEMULAI.
- Usahakan dalam menulis anda memiliki kreativitas dan intensitas. Sebab anda dituntut untuk membuat sebuah tulisan yang kreatif dengan intensitas yang tinggi. Biasanya tulisan yang memiliki kreativitas dan intensitas tinggi akan enak dibaca dan mudah dipahami.
- Dalam menulis anda harus dengan jujur mengatakan, " ini loh tulisanku dan bukan tulisan orang lain. Dulu, waktu penulis belum kreatif menulis, penulis sering copy and paste tulisan orang lain. Tetapi sekarang walaupun tulisan penulis masih jelek, penulis nggak malu munculin tulisan sendiri di blog, bahkan dalam publik blog yang lebih luas seperti di kompasiana.com. Ingatlah! Jangan sampai kita dituduh plagiat.
- Terakhir, menulis itu harus memiliki prinsip kelogisan. Jadi segala sesuatu yang kita tulis harus memenuhi unsur kelogisan. Itulah beberap hal penting yang penulis dapatkan dari mas Rudy dari VHR Media sewaktu mengikuti pelatihan blogging.
Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang ingin menjadi blogger handal di era global. Oleh karena itu, mulai dari sekarang menulislah dengan hati dan gunakan blog sebagai media dalam menuangkan segala ide anda yang cemerlang itu. Jangan ragu untuk memulai, dan menulislah selalu dengan hati yang bersih, disanalah akan terlihat pancaran suci dari hati penulisnya yang hebat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H