Alhamdulillah, senang sekali kedatangan tamu yang luar biasa. Siang ini, Rabu 20 April 2011 saya kedatangan seorang kawan yang bernama Abdul Jalil. Beliau adalah dosen Agama islam Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Beliau mengajarkan kitab kuning kepada para mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNJ. Nama pena beliau adalah Abi Rossamoon Lie'izzati Maula. Nama yang dibuat untuk mengenang anak keduanya yang meninggal di usia 3 tahun.
Pertemuan pertama kami adalah ketika kami berada dalam satu tim kegiatan perencanaan pelatihan (trainer)Â Jakarta Islamic Center (JIC) di hotel Grand Cempaka beberapa waktu. Waktu itu kami mengikuti kegiatan Simposium, dan lokakarya JIC. Tepatnya 23-24 Desember 2010.
Kalau tak salah ingat, saya sudah mempublikasikan kegiatan ini di kompasiana. Dimana kami menginap satu kamar di hotel grand cempaka Jakarta Pusat. Kami banyak bertukar ilmu tentang metode pembelajaran khususnya metode pembelajaran Al-Quran.
Hari ini, beliau memenuhi undangan saya untuk makan siang bersama sekaligus ngobrol-ngobrol tentang metode basmalah yang beliau kembangkan. Dalam metode basmalah itu, kita bisa membaca dan menulis Al-Qura'n dalam waktu hanya 30 menit saja. Metode basmalah merupakan singkatan dari Belajar Al-Quran sambil bermain agar lebih asyik, dan mudah.
Metode basmalah dibuat dengan adanya keprihatinan beliau dengan metode yang ada. Metode pembelajaran ala Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) untuk dewasa cenderung kurang difokuskan pada bacaan. Metode konvensional ini cenderung bertele-tele dan membosankan, karena banyak pengulangan kata. Jika diajarkan pada orang dewasa atau muallaf, tentu akan menyita waktu. Belum lagi adanya ketimpangan dan kesenjangan antara nilai-nilai Al-Quran yang indah dan agung dengan etika dan tingkah laku anak-anak TPQ, baik selama masih di lingkungan TPQ, di rumah maupun setelah tamat.
Berdasarkan hal di atas kita memerlukan metode pembelajaran Al Quran yang progresif dan berorientasi pada pembelajaran Al Quran secara terpadu, meliputi cara membaca, menulis, tajwid, dan pemahaman artinya. Sehingga semua pecinta Al Quran menjadi figur atau menjadi teladan masyarakat. Berangkat dari sinilah, metode basmalah hadir untuk mereformasi kejumudan baca tulis al quran konvensional yang stagnan.
Saya mengucapkan salut luar biasa untuk kreativitas beliau dalam menemukan metode ini. Beliau adalah alumni IAIN Semarang, dan berasal dari Demak. Saya pun mengajak beliau untuk memberikan TOT (Trainer of Trainer) untuk para pengajar TPA Nurul Quran yang kami kelola di Jatibening Bekasi. Semoga berwujud nyata.
Akhirnya, belajar metode basmalah bersama Abi Rossamoon Lie'izzati Maula membuat saya merasakan betapa pentingnya kita membaca dan menulis Al-Quran dengan baik dan benar. Di era canggih sekarang ini, terkadang kita umat Islam sering melupakan membaca dan menulis Al-Quran. Terima kasih mas abdul jalil. Kedatangan anda siang ini membuat saya menyadari akan pentingnya belajar Al Quran sambil bermain agar lebih asyik dan mudah. Kita pun berharap metode basmalah yang dikembangkan dapat mewujudkan generasi muslim yang bertaqwa dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa serta diridhoi Allah SWT.
Salam Blogger Persahabatan