[caption id="attachment_276516" align="aligncenter" width="448" caption="Banjir didepan Rumahku"][/caption]
Siang ini, Sabtu 2 Oktober 2010 hujan turun sangat deras di Jatibening, bekasi. Saya lihat keluar rumah, jalan sudah digenangi oleh banjir. Untunglah rumah saya sudah ditinggikan, sehingga air tak sampai masuk rumah. Sedangkan tetangga saya oma, rumahnya digenangi oleh banjir. Hampir semua ruangan dimasuki oleh air. Sedih juga melihatnya, dan saya jadi teringat beberapa bulan lalu, ketika rumah kami belum direnovasi. Air masuk ke dalam rumah, sampai-sampai buku-buku bagus saya ikut terendam banjir. Sedih sekali saya saat itu. Banjir telah membuat suasana rumah serasa kapal pecah.
Banjir oh banjir. Karena banjir, saya tak bisa kemana-mana. Termasuk menghadiri kopdar, dan halal bihalal kompasiana di rasuna said. Saya pun tak bisa pergi silahturahim ke tempat teman yang sudah saya jadwalkan.
[caption id="attachment_276521" align="aligncenter" width="448" caption="Adanya banjir justru membuat anak-anak gembira"][/caption]
Adanya banjir membuat saya berduka, karena tak bisa kemana-mana, tetpai bagi anak-anak itu, banjir justru membuat mereka gembira. Akh dasar anak-anak, belum mengerti kalau banjir membawa duka.
Saya setel pesawat televisi, dan saya saksikan berita kecelakaan kereta api. Lebih dari 30 orang meninggal, dan puluhan orang luka-luka. Jumlahnya diperkiran 80 orang. Telah terjadi dua tabrakan kereta api pagi subuh tadi.
Sebuah kereta api agro anggrek menabrak kereta senja utama yang sedang berhenti di sebuah stasiun di pemalang jawa tengah. Saya sedih sekali melihat banyak korban terhimpit oleh kereta api. Bahkan menurut kabar masih ada 16 orang lagi yang masih terhimpit kereta api yang bentuknya sudah amburadul tak berbentuk.
Kecelakaan antara KA Argo Anggrek yang menabrak KA Senja Utama di lintasan Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah menurut saya pribadi, merupakan kecelakaan yang terparah selama 2010. Korbanpun banyak sekali yang meninggal. Sedih sekali hati ini melihatnya. Ada yang kepala dan badannya sudah berpisah terlepas dari tubuhnya. Ngeri saya membayangkannya.
Kenapa ini sampai terjadi? Apakah ini human error? Kita tunggu saja hasil investigasi. Semoga cepat ketahuan apa yang menjadi penyebabnya.
Berita-berita duka di televisi akhir-akhir ini, membuat saya berpikir ada apa di negeri kita? Apakah Allah murka kepada kita? Banjir dimana-mana. Bencana alam silih berganti. Kerusuhan demi kerusuhan terjadi, dan membuat kita bersedih hati. Lagi-lagi Mengapa ini sampai terjadi? mari kita saling menginstrospeksi diri kita masing-masing. Tak usah saling menyalahkan.
Akhirnya, banjir di rumahku, dan kecelakaan kereta api hari ini membuatku sadarkan diri. Allah yang Maha pemberi sedang menguji kita. Semoga kita bisa menghadapi berbagai musibah ini dengan baik dan terus menerus berdoa agar badai ini cepat berlalu.