Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Kabar Guru TIK di Kurikulum 2013?

23 Juni 2016   07:28 Diperbarui: 23 Juni 2016   08:11 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semoga kawan-kawan semua dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. Tak terasa kurikulum 2013 telah berjalan selama 3 tahun lamanya. Sudah banyak revisi dan perbaikan di sana sini. Namun, belum juga ada perubahan struktur kurikulum 2013. TIK masih belum masuk ke dalam struktur kurikulum dan posisinya telah diganti mata pelajaran baru yang bernama prakarya. Sementara gurunya masih belum dipersiapkan dengan baik.

Nasib guru TIK sementara aman dengan permendikbud nomor 45 tahun 2015. Bagi yang sudah sertifikasi dan mendapatkan tunjangan profesi guru TIK, mereka masih mendapatkan haknya dan terdaftar di dapodik. Hanya saja, TIK masih berbentuk bimbingan dan bukan mata pelajaran. TIK dipaksa berubah menjadi bimbingan TIK oleh kemdikbud. Nama mata pelajaran TIK tidak ada lagi di dalam raport kurikulum 2013. Mereka yang merasa tidak terpakai di sekolah pindah ke struktural dan menjadi guru di SMK.

Perjuangan guru TIK terus dilakukan hingga saat ini. Pro dan kontra terjadi di sana sini. Mereka yang tidak suka Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi mata pelajaran mencari-cari alasan pembenaran. Dicarilah berbagai macam alasan supaya TIK tidak lagi berbentuk mata pelajaran. Mulai dari ketiadaan listrik, anak bisa belajar sendiri TIK, kondisi Indoensia yang bervariasi, TIK menjadi beban siswa, TIK cukup terintegrasi dan alat bantu saja. Berbagai macam argumentasi disampaikan ke publik supaya TIK tidak lagi menjadi mata pelajaran.

Bagi kami TIK sebagai mata pelajaran adalah harga mati. TIK hadir sudah ssuai dengan kaidah filsafat ilmu. TIK adalah sebuah ilmu dan bukan sekedar alat bantu. Bangsa ini harus mampu menguasai TIK dengan baik bila tidak ingin terjajah TIK. TIK sebagai mata pelajaran sangat penting diberikan kepada generasi emas Indonesia. TIK tidak bisa diberikan materinya ke semua mata pelajaran karena masih banyak guru mata pelajaran yang belum menguasai TIK dengan baik. Selain itu, dunia kerja membutuhkan mereka yang mampu menguasai TIK agar mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. 

Apa kabar guru TIK di kurikulum 2013? Semoga masih komitmen berjuang dan tidak menjadi guru prakarya. Sebab guru TIK bukanlah guru prakarya. Guru TIK adalah guru yang sangat diperlukan untuk mensukseskan gerakan nasional melek TIK di Indonesia. Teruslah berjuang dan yakinkan mereka akan pentingnya mata pelajaran TIK dengan cara yang baik dan santun. Allah pasti akan mengabulkan doa-doa kita yang teraniaya. 

Salam Blogger Persahabatan.

Omjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun