[caption id="attachment_210427" align="aligncenter" width="448" caption="Ada Omjay di Kompas.com"][/caption] Senang rasanya membaca berita di kompas.com. Berita omjay menang dalam lomba guru paling ngeblog yang diadakan kompasiana terpublikasikan ke penjuru dunia. Berita menyebar begitu cepatnya. Omjay bahagia sekali, karena ini membuktikan bahwa ngeblog adalah sebuah kegiatan yang tidak sia-sia bila diniatkan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada khalayak ramai. Ngeblog pun menjadi sarana efektif dalam mempromosikan diri. Personal Branding istilah kerennya. Narsis sedikit tak apalah yang penting eksis dalam dunia nyata maupun maya. Yuk Kita Ngeblog! Ngeblog dengan semangat untuk menyebarkan kebaikan dan kebajikan. Saya pun terharu karena penghargaan ini diberikan tepat 100 kali saya dipercaya sebagai seorang pembicara publik. Semua itu selalu saya dokumentasikan di blog kompasiana dan tersusun rapi di http://wijayalabs.com/about/
[caption id="attachment_6909" align="aligncenter" width="300" caption="Omjay dan Tropi Guru paling Ngeblog Kompasiana"]
Omjay dan Tropi Guru paling Ngeblog Kompasiana
[/caption] Saya ingin apa yang dilakukan di dunia nyata, juga terdokumentasikan di dunia maya. Saya tak hanya ingin sekedar menulis, tetapi saya mencoba mengukir sebuah sejarah bahwa guru yang biasa-biasa saja akan menjadi luar biasa ketika dia mengerjakan hal biasa tetapi dilakukan dengan komitmen dan ketekunan yang terus menerus dijalankan. Kemalasan diri adalah musuh utama kita. Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi bukan hanya menjadi mantra ajaib omjay, tetapi juga telah menghantarkan omjay sebagai guru paling ngeblog kompasiana 2012. Terima kasih atas dukungan teman-teman semua yang telah memberikan suaranya. Tanpa sahabat semua, omjay bukanlah apa-apa. Omjay hanyalah seorang guru besar, guru yang badannya besar, hehehe. Omjay hanyalah seorang guru biasa. Guru TIK SMP yang sebentar lagi akan dihapuskan mata pelajarannya oleh pak menteri Muhammad Nuh tahun depan (2013). Saya juga belum tahu, mau mengajar apalagi di tahun ajaran baru. Namun bagi saya, mengajar bidang studi apapun adalah sebuah tantangan. Sama halnya dengan tantangan dengan julukan baru:
"Guru paling Ngeblog"! Berikut beritanya di sini, dan semoga tercerahkan.
http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/18/16364351/Wijaya.Kusumah.Pak.Guru.Paling.Nge-Blog
Wijaya Kusumah di Kompasiana.
JAKARTA, KOMPAS.com - Wijaya Kusumah, seorang guru SMP Labschool Rawamangun, Jakarta Timur, meraih penghargaan Guru Paling Nge-Blog dalam perayaan ulang tahun Blog Kompasiana bertajuk Kompasianival 'Hero Inside You', Sabtu (17/11/2012). Lalu, apa rasanya terpilih dari puluhan nama yang bersaing dalam penghargaan bergengsi antar blogger tersebut? "Bahagia banget. Nggak nyangka hasil nge-blog setiap hari bukan kerja yang sia-sia. Niat saya sih hanya berbagi apa yang saya tau," ujar ayah dua anak itu kepadaÂ
Kompas.com usai menerima penghargaan di panggung Kompasianival. Pria yang sehari-hari tinggal di wilayah Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat itu menyingkirkan 72 nama guru lain yang masuk ke dalam daftar juri. Pemilihan pemenang melalui proses penilaian yang komprehensif. Juri tidak hanya menilai konten artikel di Kompasiana, tapi juga memantau aktivitas nominator di jejaring sosial. Pria yang mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kelas VII, VIII dan IX itu pun menceritakan ketertarikannya menulis di blog yang pada akhirnya membawa Wijaya ke beberapa penghargaan dan posisi tak terduga sepanjang kariernya menjadi abdi ilmu. Menulis di blog, sudah dilakukan Pak Guru Wijaya sejak empat tahun lalu. Kala itu, ia bertemu salah seorang wartawanÂ
Kompas, Pepih Nugraha. Kepada Wijaya, Pepih menawarkan untuk ikut bergabung dalam sebuah blog yang dikelola olehÂ
Kompas.com bernamaÂ
Kompasiana. Rasa penasaran menuntun Wijaya untuk menulis diÂ
Kompasiana. "Saya punya banyak blog. Tapi setelah saya teliti,Â
Kompasiana paling banyak pembacanya. Sejak saat itu saya komitmen akan terus nulis di sini walaupun akhirnya sayaÂ
copy paste ke blog lainnya," ujarnya. Sebagai guru kelas, Wijaya tertarik pada dunia pendidikan. Apa saja, mulai interaksinya dengan murid, materi pelajaran dan lain-lain, selalu jadi ide untuk dirinya menulis sebelum terlelap. Pilihan Wijaya untuk konsisten menulis dunia pendidikan pun disambut baik oleh banyak orang di blognya, termasuk oleh murid-muridnya. Wijaya mengaku, sebenarnya dirinya tak terlalu pandai dalam menulis. Oleh sebab itu, ia selalu memulai sebuah artikelnya dengan tiga paragraf. Paragraf pembukaan, paragraf isi dan paragraf penutup. Tak disangka, trik unik menulis ala Wijaya Kusumah menghantarkan dirinya pada beberapa penghargaan bergengsi sejak 2008. Berikut
catatan prestasi yang ditorehkannya:
- 2005 : Juara I Tingkat Nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah dengan judul, Proses Pembelajaran Internet Dalam Meningkatkan Intaq Siswa.
- 2006 : Juara Harapan I dengan judul Pembelajaran Berbasis ICT di Kelas Akselerasi.
- 2008 : Juara Harapan I lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran tingkat nasional.
- 2009 : Juara I Naskah Buku Pengayaan atas buku "Yuk Kita Nge-Blog"
- 2009-2010 : Menjadi pembicara dalam Simposium Hasil Penelitian Tingkat Nasional Kementerian Pendidikan Nasional.
- 2011 : Mendapat penghargaan Guru Era Baru "Guraru" Award yang dilaksanakan oleh Acer.
- 2012 : Mendapat penghargaan Guru Paling Nge-Blog dari Kompasiana.
Mencerdaskan Sepuluh Ribu Guru Kerap menang lomba dan meraih penghargaan, Wijaya tetap rendah hati. Ia mengaku dirinya tetap lah seorang guru dan akan tetap terus demikian hingga akhir hayat. Namun, di hati pahlawan tanpa tanda jasa itu rupanya tertanam cita-cita mulia membangun bangsa. "Saya ingin mencerdaskan sepuluh ribu orang guru di Indonesia, ingin mereka melek internet agar guru itu memberikannya lagi kepada murid-muridnya di sekolah," tegasnya. Wijaya sadar, dirinya mengajar di sekolah yang notabene muridnya berasal dari kelas mampu. Sementara di pelosok tanah air lain, semua sudah paham dengan kondisinya meski tak perlu melihat langsung. Untuk itu melalui blog, ia ingin memotivasi guru-guru untuk turut aktif melek internet agar merangsang gerakan membaca dan menulis. "Negara kita kan kepulauan, dengan adanya internet, akan mempersatukan kita. Jadi suka tidak suka, mau tidak mau guru harus melek internet agar tersebar ke seluruh indonesia," tambahnya.
Salam blogger persahabatan Omjay
http://wijayalabs.comBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya