Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Program Guru Penggerak Dianggap Gagal Oleh Pemerintah?

8 April 2025   17:34 Diperbarui: 8 April 2025   18:16 4004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay Guru penggerak/dokpri

Kegagalan Program Guru Penggerak: Kualitas Guru Masih Buruk dan Guru Jadi Terbelah. Inilah kisah Omjay kali ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana.

Program Guru Penggerak yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini, ternyata tidak mencapai hasil yang diharapkan. Meskipun program ini telah diimplementasikan dengan biaya yang besar, namun kualitas guru masih belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Kualitas Guru Masih Buruk

Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh program Guru Penggerak adalah kualitas guru yang masih buruk. Meskipun program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dan mengelola kelas, namun hasilnya masih belum memuaskan. Banyak guru yang masih belum memiliki kemampuan yang memadai dalam mengajar dan mengelola kelas, sehingga kualitas pendidikan di sekolah-sekolah masih belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Guru Jadi Terbelah dua

Selain itu, program Guru Penggerak juga telah menyebabkan guru-guru menjadi terbelah. Banyak guru yang merasa bahwa program ini tidak adil dan tidak efektif, sehingga mereka menjadi tidak termotivasi untuk meningkatkan kemampuan mereka. Hal ini telah menyebabkan guru-guru menjadi terbelah, dengan beberapa guru yang mendukung program ini dan yang lain tidak.

Dampak Negatif

Kegagalan program Guru Penggerak telah memiliki dampak negatif yang signifikan pada sistem pendidikan di Indonesia. Banyak sekolah yang masih belum memiliki kemampuan yang memadai untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga siswa-siswa masih belum mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini telah menyebabkan Indonesia masih belum dapat bersaing dengan negara-negara lain dalam hal kualitas pendidikan.

Solusi

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia perlu melakukan evaluasi yang lebih mendalam tentang program Guru Penggerak dan mencari solusi yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini. Beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kemampuan guru melalui pelatihan yang lebih efektif, meningkatkan fasilitas sekolah, dan meningkatkan motivasi guru untuk meningkatkan kemampuan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun