Pilkada atau pemilihan kepala daerah tahun 2024 di kota Bekasi terasa sepi pemilih. Hampir 50 peserta pemilih tidak hadir di tempat pemungutan suara atau TPS.
Apa yang membuat pilkada Bekasi sepi pemilih?
Omjay menganalisis karena walikota sebelumnya terkena OTT KPK, dan walikota sebelumnya lagi terkena kasus korupsi. Jadi wajar kalau masyarakatnya jadi malas memilih pemimpin kepala daerah.
Hal ini tentu saja masih subyektif sifatnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Bisa juga dibuatkan survey untuk mendapatkan data yang otentik dari para pemilih di pemilihan kepala daerah.
Jadi antusiasnya kurang kuat seperti pemilihan presiden dan anggota DPR, DPD, dan DPRD. Dari surat suara yang ada, hanya setengahnya saja yang digunakan pemilih. Sisanya masih banyak. Petugas KPPS juga tidak terlalu sibuk seperti pilpres beberapa bulan lalu di bulan Februari 2024.
Siapa saja calon walikota Bekasi?
Calon walikota Bekasi ada 3 pasangan. Sedangkan calon gubernur dan wakil gubernur ada 4 pasangan. Pasangan calon walikota kota bekasi adalah Nomor urut 1 Heri Koswara/Solihin, nomor urut 2 Dr. UU Saeful Mikdar/Nurul Sumarheni, dan nomor urut 3 Dr. Tri Adhianto/Dr. Abdul Haris.
Mengapa pilkada kota Bekasi sepi pemilih?