Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Nasib Kurikulum Merdeka Setelah Kemdikbudristek Dipecah?

12 November 2024   07:03 Diperbarui: 12 November 2024   07:09 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah pemisahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menjadi Kementerian Pendidikan dasar menengah, Kementrian kebudayaan, kementrian pendidikan tinggi, Riset, dan Teknologi, nasib Kurikulum Merdeka masih akan bergantung pada kebijakan ketiga kementerian tersebut. Juga kebijakan kementrian agama yang memiliki banyak sekolah.

1. Kementerian Pendidikan Dasar dan menangah (Dikdasmen)

Kurikulum Merdeka kemungkinan akan terus diterapkan dan dikembangkan, mengingat fokus kementerian ini pada pendidikan umum. Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan fleksibilitas dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks daerah. Sementara itu kurikulum merdeka belum sampai 5 tahun.

2. Kementerian Agama (Kemenag)

Untuk pendidikan yang berhubungan dengan agama, kementerian ini mungkin akan mengadaptasi atau mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan pendidikan Islam. Hal ini bisa berarti adanya penyesuaian pada implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah atau sekolah-sekolah berbasis agama.

3. Kolaborasi dan Koordinasi

Diharapkan ada koordinasi antara kedua kementerian untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan nasional tetap terjaga. Hal ini penting agar implementasi kurikulum tetap konsisten dan terintegrasi, meskipun ada pemisahan.

4. Umpan Balik dan Evaluasi

Pemisahan ini juga dapat menjadi kesempatan untuk mengevaluasi dan memperbaiki Kurikulum Merdeka berdasarkan umpan balik dari berbagai pihak, termasuk guru, siswa, dan orang tua.

Secara keseluruhan, meskipun ada perubahan struktural, prinsip-prinsip dasar dari Kurikulum Merdeka diharapkan tetap dapat diterapkan dengan penyesuaian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di masing-masing kementerian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun