Enam tahun kemudian, kembali guru itu mendapat sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Besok hari kelulusan SMA, Saya sangat bahagia mendapat wali kelas seperti Bu Guru waktu kelas 5. Karena Bu Guru lah, saya bisa kembali belajar dan bersyukur saya mendapat beasiswa sekarang untuk melanjutkan sekolah ke kedokteran.”
Sepuluh tahun berlalu, kembali guru itu mendapatkan sebuah kartu. Di sana tertulis, “Saya menjadi dokter yang mengerti rasa syukur dan mengerti rasa sakit. Saya mengerti rasa syukur karena bertemu dengan Ibu guru dan saya mengerti rasa sakit karena saya pernah dipukul ayah,”
Kartu pos itu diakhiri dengan kalimat, “Saya selalu ingat Ibu guru saya waktu kelas 5. Bu guru seperti dikirim Tuhan untuk menyelamatkan saya ketika saya sedang jatuh waktu itu. Saya sekarang sudah dewasa dan bersyukur bisa sampai menjadi seorang dokter. Tetapi guru terbaik saya adalah guru wali kelas ketika saya kelas 5.
Setahun kemudian, yang datang adalah surat undangan, di sana tertulis satu baris,
“Mohon duduk di kursi Bunda di pernikahan saya,”
Guru pun tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia
-------'----
Kalau hati kita bergetar membaca cerita ini, silahkan share cerita ini ke semua orang terutama kepada guru /pendidik.... karena keikhlasanya mampu menggetarkan dunia............
Siapa saja yang pernah mengalami kegagalan?
Semua orang yang sukses pasti pernah mengalami kegagalan. Mereka tidak putus asa dan terus berdiri ketika jatuh dan jangan mengeluh.
Mengapa kita harus bangkit dari kegagalan?
Supaya kita tidak terus menerus gagal dan mencari akal agar bangkit dari kegagalan. Pasti akan ada cara untuk berhasil.
Bagaimana caranya agar bangkit dari kegagalan?
Caranya jangan pernah berhenti untuk terus berusaha. Nikmati kegagalan itu dengan senyuman. Lalu lakukan dengan perbuatan kebaikan demi kebaikan.