Seorang kawan di dinas pendidikan DKI Jakarta meminta omjay menjadi narasumber. Temanya menjadi guru di masa depan. Omjay menjadi teringat sebuah foto bersama pak Anies Baswedan.Â
Tentu Saja omjay senang sekali diberi kesempatan ini. Sebab menyiapkan guru di masa depan bukan pekerjaan mudah. Namun bisa kita kerjakan kalau kita mulai dari diri sendiri dulu sebagai seorang guru.
Guru di masa depan harus mampu menjadi guru penggerak buat guru lainnya. Guru bukan hanya mampu menulis setiap hari sebagai bahan refleksi diri. Tapi juga mampu menguasai diri agar menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.
Guru masa depan adalah guru yang mampu mempersiapkan murid-muridnya dengan bekal kompetensi abad 21. Guru mampu menyiapkan peserta didiknya dalam berbagai permasalahan, dan berkontribusi positif untuk kemajuan indonesia.
Guru masa depan harus mampu melakukan penilaian secara komprehensif, memiliki kompetensi abad 21, dan menjadi perancang yang cerdas dalam pembelajaran.
Perlakuan ideal guru masa depan meliputi mengajar tetap harus bersungguh-sungguh. Guru harus terus menerus melakukan terobosan-terobosan dan inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Guru merasa senang, dan bahagia ketika mengajar, dan bersedia bekerja di luar jam tugas, walaupun tanpa digaji atau dibayar uang lemburnya.
Guru di masa depan bukan lagi hanya bertindak sebagai penyampai pengetahuan semata, namun lebih dari itu. Guru menjadi sosok yang dirindukan oleh semua muridnya.
Sosok guru di masa depan harus mampu menciptakan siswa agar menjadi pelajar yang tangguh, berintegritas tinggi, santun, dan mampu beradaptasi dengan segala perubahan.
Lalu bagaimana merancang masa depan guru Indonesia sehingga mereka menjadi sosok guru masa depan?
Perlu kita ketahui, jumlah guru dan siswa di Indonesia tahun 2023. Jumlah guru 3.377.935 orang. Sedangkan siswanya 53. 140.000. Data ini diambil dari statistik data Kemdikbud.