Mendidik untuk Generasi emas Indonesia. Itulah topik pilihan kisah Omjay kali ini. Indonesia perlu mempersiapkan generasi emas di tahun 2045. Kita perlu menyiapkan guru-guru yang iklas mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hari ini Omjay merasa senang sekali, sebab menemukan tulisan lama yang dimuat di Koran Media Indonesia bagian rubrik pendidikan halaman 14. Kemudian tulisan tersebut Omjay upload juga ke kompasiana.
Judulnya Saatnya Guru Bersuara Lantang. Sebuah otokritik buat diri sendiri, dan membangun kesadaran guru akan pentingnya sebuah persatuan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di Indonesia, Guru pada umumnya merujuk pada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.Â
Namun sayangnya, hak evaluasi telah dirampas oleh pemerintah dengan adanya ujian nasional saat itu. Kita pun menyaksikan di media bagaimana amburadulnya pelaksanaan UN saat itu.Â
Alhamdulillah, kini ujian nasional atau UN sudah tiada lagi. Kini UN menjelma menjadi ANBK. Asesmen Nasional Berbasis Komputer. Sekolah yang ada guru di dalamnya, tidak bisa lagi asal mengajar, dan meluluskan siswanya. Sebab ada raport pendidikan di sana.
Omjay dahulu pernah bermimpi. Jutaan guru bersatu untuk menolak UN sebagai salah satu syarat kelulusan siswa. Mereka bersatu untuk merebut haknya kembali. Alhamdulillah saat ini sudah mulai terwujud.
Evaluasi peserta didik harus dikembalikan kepada guru dan bukan pemerintah. Kewajiban pemerintah adalah meningkatkan kualitas guru agar menjadi guru profesional.Â