Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskriminasi Guru Melalui Program Guru Penggerak

28 Mei 2024   08:54 Diperbarui: 4 Juni 2024   17:27 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

What, apa yang Omjay lakukan setelah lulus menjadi guru penggerak Kemdikbud ristek?

Omjay berusaha menerapkan ilmu yang sudah Omjay pelajari secara teoritis, dan Omjay praktikan dalam keseharian mengajar secara praktis. 

Omjay menjadi semakin dekat dengan siswa dan merasakan betapa nikmatnya menjadi guru yang dirindukan siswa. Pembelajaran diferensiasi Omjay lalukan dan ujungnya tidak ada siswa yang tak memahami materi pelajaran yang Omjay sampaikan.

Who, siapa saja guru yang boleh ikut program pendidikan guru penggerak?

Seharusnya semua guru boleh ikut. Sebab materinya bagus dan sangat dibutuhkan semua guru Indonesia. Tapi, Kemdikbud ristek hanya memilih guru yang lulus wawancara saja. Guru yang tidak lulus, dibiarkan belajar secara mandiri.

Hal ini jelas tidak adil. Semua guru adalah pembayar pajak yang setia dan dipotong pajaknya ketika gajian. Uang pajak yang didapat dari rakyat kemudian digunakan oleh negara dipergunakan oleh guru yang lolos seleksi guru penggerak.

Apalagi di PGP ada iming-iming hadiah kalau lulusan pendidikan guru penggerak akan diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah di sekolah negeri.

Hal ini tentu saja membuat cemburu kawan-kawan guru yang tidak ikut program pendidikan guru penggerak. Khususnya di sekolah-sekolah negeri. 

Kalau di sekolah swasta, sertifikat guru penggerak tidak bisa digunakan untuk melamar menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Oleh karena itu, Omjay bersepakat dengan ibu Wahyuningsih Rahayu bahwa lulusan guru penggerak itu masih belum siap untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah. 

Perlu proses dan dinilai kinerjanya dulu. Kalau memang bagus, maka layak dicalonkan menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah. Dinas pendidikan harus lebih teliti dan selektif dalam memilih calon kepala sekolah dari lulusan guru penggerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun