Seragam sekolah masih sama dan tidak ada yang berubah. Kasihan mendikbud ristek nadiem makarim. Selalu dapat serangan hoaks dari kementrian yang dipimpinnya.Â
Di sekokah kami selama bulan ramadan, siswa diberi kebebasan untuk menggunakan pakaian takwa dengan motif yang berbeda. Mereka nampak asyik mendengarkan ceramah nuzulul quran.
Adanya informasi hoaks seputar seragam sekolah, membuat humas Kemdikbud Ristek akhirnya mengeluarkan informasi sanggahan. Omjay sendiri telah membaca dengan detail dan teliti bahwa tidak ada pergantian warna seragam sekolah dari semua jenjang.
Isi tulisan ini membahas tentang topik pilihan Kompasiana tentang informasi seragam sekolah di semua jenjang pendidikan. Tak ada yang baru dan kabar bohong tentang pergantian seragam sekolah hanyalah informasi hoaks yang sengaja ditiupkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Apa yang membuat banyak orang begitu mudah termakan isu hoaks tentang pergantian seragam sekolah?
Sebab mereka kurang membaca dengan cermat informasi yang didapat. Kalau saja gerakan nasional literasi digital berjalan dengan baik, tentu netizen tidak mudah termakan informasi hoaks. Kita harus membacanya dari sumber yang dapat dipercaya seperti website atau media sosial dari kemdikbud ristek.
Siapa yang dirugikan dari informasi hoaks tersebut?
Tentu saja kita semua menjadi rugi. Padahal tidak ada sama sekali informasi yang menunjukkan adanya perubahan aturan pemakaian seragam sekolah di semua jenjang.
Orangtua murid menjadi khawatir harus membeli seragam baru. Sementara uangnya sudah habis dipakai mudik ke kampung halaman. Juga dibelikan berbagai kebutuhan di saat lebaran idul fitri.