Habis lebaran idul Fitri, Omjay diajak silahturahmi ke rumah juragan Asep Surya di jalan pak Oyon kota Bandung. Beliau mengajak Omjay ke rumahnya yang dekat dengan masjid Al Islam kota Bandung. Dari atas rumahnya kita bisa melihat gunung Tangkuban perahu di pagi hari. Juga menara masjid raya kota Bandung.
Sampai rumah beliau jalan pak Oyon no. 23 194B RT. 004/ RW.06 Babakan Tarogong kota Bandung, Omjay sudah dijamu dengan singkong dan tahu goreng plus rangginang. Segelas teh tawar panas menemani silahturahmi Omjay ke juragan Asep Surya. Inilah rezeki yang seringkali datang tak terduga dari hamba Allah yang bertakwa.
https://youtu.be/UtzwtdNiB9I?si=H8CA3p4O5Z7kz-uQ
Omjay sempat membuat konten berupa video kondisi kota Bandung di pagi hari setelah sholat subuh. Di jalan pak Oyon ini unik, depan rumah beda kelurahan. Depan rumah juragan Asep Surya sudah masuk kelurahan Jamika, tapi masih satu kecamatan Bojongloa Kaler. Jadi jalan pak Oyon diisi dua kelurahan yang berbeda. Banyak orang berjualan di sepanjang jalan ini. Kupat tahu yang terkenal di kota Bandung ada di jalan ini.
Juragan Asep Surya bercerita sedikit perjalanan hidupnya. Kang Asep Surya anak kelima dari sepuluh bersaudara dan satu orang kakaknya sudah meninggal. Kakak beliau yang meninggal adalah seorang guru SMA negeri 18 kota Bandung. Kebetulan guru keponakan Omjay yang sekolah di sana. Alda dahulu sekolah di SMAN 18 Bandung.
Omjay sempat melihat foto silsilah keluarga juragan Asep Surya. Nama ayahnya haji Abdul Rachman beliau pernah punya toko emas di daerah pasar Andir sekitar tahun 1977. Tokonya dijual karena kebakaran dan dari uang tersebut bisa berangkat naik haji ke tanah suci Mekah tahun 1978.
Juragan Asep Surya suka menonton ceramah ustadz Das'ad Latif yang terkenal. Omjay juga sangat suka ceramahnya. Cara penyampaian beliau pas banget di hati para jamaah. Kalau dahulu di Jakarta ada ustadz terkenal bernama KH. Zainudin MZ. Beliau sudah meninggal, dan digantikan anaknya.