Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program Guru Penggerak Sebaiknya Direvisi dan Dievaluasi Presiden Baru

7 Februari 2024   09:04 Diperbarui: 7 Februari 2024   11:29 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu hal ini tidak bisa didiamkan saja. Harus ada perubahan kebijakan dari kemendikbudristek. Program yang dibuat oleh kementrian seharusnya berpihak kepada semua guru, dan bukan hanya guru pilihan saja. Kalau seperti itu program yang dibuat, maka uang rakyat hanya sampai kepada guru-guru terpilih saja. Belum menyentuh ke semua guru yang mempunyai tujuan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Omjay merasa sedih ketika menerima uang dan amplop lokakarya serta upgrading guru penggerak. Kalau dihitung dan dijumlahkan, jumlahnya lebih besar dari GAJI guru honorer di sekolah negeri."

Semoga setelah ada mendikbudristek baru, dan tentu saja presiden dan wakil presiden baru, ada kebijakan kemdikbudristek yang berpihak dan berpijak kepada semua guru. Tak ada lagi program yang diskriminasi, karena semua guru ikut merasakan programnya. Prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia harus ada dalam program kemendikbudristek.

Sekedar cerita saja. Untuk bisa ikut program calon guru penggerak, seleksinya sangat ketat. Kami diseleksi melalui proses wawancara. Juga tes mengajar di depan dewan penguji yang kredibel dari perguruan tinggi. Jadi mereka yang lolos memang guru pilihan dan bukan kaleng-kaleng. 

Omjay pernah gagal diseleksi guru penggerak angkatan 5. Saat itu Omjay gagal diproses wawancara. Akses internet di Lebak Banten tidak mendukung. Omjay pun harus lapang dada menerima kegagalan.

Sumber gambar DOKPRI
Sumber gambar DOKPRI

Setelah itu ada pengumuman pendaftaran guru penggerak angkatan 7. Omjay daftar dan ikut seleksi. Alhamdulillah lolos wawancara dan ikut program calon guru penggerak angkatan 7. Omjay bertemu kawan-kawan baru yang mengajar di Jakarta Timur. Guru pengajar praktik juga masih muda. Beliau duta teknologi Pusdatin Kemdikbudristek. Orangnya pintar dan tidak sombong.

https://www.kompasiana.com/wijayalabs/63be612b3f640d334b2291d2/bubarkan-saja-program-guru-penggerak

Bila ada guru penggerak kemendikbudristek yang belum menjalankan tupoksinya dengan baik, maka tugas kepala sekolah untuk membina dan membimbing guru tersebut. Lakukan pendekatan pribadi, dan komunikasikan dengan baik agar supaya guru tersebut menyadari telah meninggalkan tupokasinya sebagai seorang guru yang sudah semestinya berada di dalam kelas bersama murid-muridnya.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun