Semakin siang semakin banyak yang datang ke kampus UNJ Rawamangun Jakarta Timur. Mereka datang untuk kuliah di kampus UNJ. Peluang ini dilihat oleh para pedagang kaki lima untuk berjualan dan berharap ada yang membeli dagangannya.
Halte bus UNJ menjadi saksi bisu atas gesitnya orang-orang desa yang menjadi pedagang di ibukota Jakarta. Mereka mulai bekerja habis sholat subuh dan berusaha menjemput rezekinya masing-masing. Ada yang pulang sore hari, ada juga yang pulang sampai dagangannya habis.
Di bawah halte busway UNJ para pedang kaki lima itu menjemput rezeki masing-masing. Ada yang banyak pembelinya dan ada yang masih menunggu pembeli. Mereka sudah harus siap bila satpol PP DKI Jakarta mengusir mereka untuk pindah ke tempat lainnya. Itulah hidup dan mereka sangat menikmatinya.
Kata abang batagor barusan, "rezeki itu kalau dikejar dia lari, kalau tidak dikejar dia malah datang."
Sekitar pukul 08.00 WIB, Omjay kembali ke sekolah Labschool UNJ yang kebetulan tidak jauh dari kampus UNJ Rawamangun Jakarta Timur. Omjay bertemu dengan pak Khairudin yang akan pergi ke dokter dan bertemu dengan satpam Labschool UNJ.
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang kegiatan para pedagang kaki lima di depan kampus UNJ Rawamangun Jakarta Timur. Semoga kita bisa belajar dari para pedanggang kaki lima dalam menjemput rezeki masing-masing. Mereka berharap ada uang yang bisa dibawa pulang untuk bertahan hidup di Jakarta.
Salam blogger persahabatan