Ada apa di Bandara Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan? Ada pembangunan bandara internasional Sultan Hasanuddin yang belum selesai. Kami masuk lewat pintu samping bandara. Lumayan juga jalannya. Omjay sampai keluar keringat dibuatnya.
Alhamdulillah Omjay diantar pak Ibnu Maros ke bandara. Sebelum ke bandara, kami mampir ke rumah panggung beliau di Maros Sulawesi Selatan. Luas sekali rumahnya dan di halaman beliau ada kolam ikan buatan.
Omjay ditemani pak Iwan Sunarya. Beliau juga mau pulang ke Bandung dengan pesawat yang berbeda. Omjay naik Citilink. Beliau naik batik air. Kami berdua diantar dengan mobil sedan pak Ibnu. Beliau kepala sekolah SMA PGRI di Maros. Siswanya banyak dan alumninya ada yang jadi guide kami di tempat wisata Bantimurung Bulusaraung.
Sebelum diantar ke Bandara Sultan Hasanuddin Maros Sulawesi Selatan, kami diajak ke obyek wisata Bantimurung Bulusaraung di Maros. Di sana kami melihat air terjun, danau, dan Gowa. Kami tidak lama di sana karena harus segera ke bandara internasional Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan.
Sebelum sampai bandara kami diajak makan dulu dengan bebek rebus shopeng. Enak sekali rasa dagingnya. Makanannya sangat lezat, selezat Coto Makassar yang Omjay nikmati tadi siang bersama pak Rusli dan kang Iwan Sunarya.
Dari Maros menuju bandara jalanan macet dan kami tiba di bandara pukul 18.00 WIB. Omjay langsung cetak tiket pesawat Alhamdulillah dapat gate di A3 dan sudah check in untuk siap masuk pesawat Citilink pukul 19.15 waktu setempat.
Sambil menunggu, Omjay melihat ada warung soto ayam Madura dan bebek goreng. Ingin sekali mencoba mencicipi masakannya. Sayangnya perut Omjay sudah kenyang. Semoga Lain waktu bisa mencoba bebek goreng harissa dan soto Madura Wawan yang ada di bandara ini.
Sambil menunggu jadwal keberangkatan pesawat terbang, Omjay menulis di Kompasiana. Sudah ada 261 kata. Masih kurang banyak tulisannya. Kurang juga informasi yang ditulis.