Memaafkan orang lain bukan berarti kita kalah. Justru kita yang menjadi pemenangnya. Sebab kita mampu mengalahkan diri sendiri.Â
"Mengalahkan ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang. Namun mampu mengalahkan dirinya sendiri, itulah yang disebut penakluk gemilang."
Pernah ada seorang kawan yang jahat sama Omjay. Tapi Omjay tak membalasnya dengan kejahatan. Omjay balas kejahatan dengan kebaikan. Hasilnya, kawan itu sekarang baik sama Omjay. Padahal dahulu, kalau ketemu Omjay juteknya setengah mati dan tidak mau tersenyum. Entah apa kesalahan yang telah Omjay lakukan kepadanya.
Bagaimana cara memaafkan kesalahan orang lain?Â
Caranya kita dahulu yang memaafkan kesalahannya atau kita duluan yang minta maaf. Terkadang kita suka terbawa emosi juga. Dia yang salah eh kita yang minta maaf duluan. Namun  seiring bertambahnya usia dapat membuat kita matang secara emosi dan bisa lebih sabar dalam menghadapi setiap masalah dan mencarikan solusinya secara bijak. Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongku dan penolong kamu. Â
Siapa saja orang yang kita beri maaf?Â
Semua orang yang sudah berkomunikasi dengan kita dan pernah melakukan kesalahan tapi tidak menyadarinya, kita maafkan dengan lapang dada. Sudah tak ada lagi dendam dan benci. Semuanya kita lupakan. Ibarat petugas pom bensin yang mengisi mobil kita. "Dimulai dari nol ya!"
Kapan sebaiknya kita memberikan maaf?
Kapan saja kita bisa memaafkan orang lain dan tidak perlu menunggu bulan ramadhan datang. Â Bila kita telah mampu memaafkan kesalahan orang lain, maka kita juga akan dimaafkan oleh orang lain. Barangkali kita sendiri justru yang banyak kesalahannya dan membuat kesal orang lain.
Dimana sebaiknya permohonan maaf dilakukan?Â