Seorang teman di sekolah Omjay tidak tahu kalau guru penggerak itu ada uang sakunya dan menganggap guru penggerak itu pemborosan uang negara. Namun, kalau dia tahu bahwa guru penggerak ini bagus sekali programnya, dan bukan hanya untuk sekolah negeri saja, pastilah dia akan ikut mendaftar menjadi calon guru penggerak.
Pengalaman Omjay selama mengikuti PPGP sudah Omjay tuliskan kisahnya di kompasiana dan alhamdulillah selalu banyak pengunjungnya. Kawan-kawan bisa berkunjung ke Halaman Artikel Profil Wijaya Kusumah - Kompasiana.com .
Menjadi guru penggerak berlabel kemdikbudristek adalah pilihan. Kita semua pada dasarnya guru penggerak di sekolah masing-masing. Hanya saja, PPGP yang dibuat oleh tim kemdikbudristek ini lebih menantang dan membuat guru belajar hal-hal baru yang dulu sewaktu kuliah belum pernah dipelajarinya.Â
Termasuk Omjay sendiri yang sudah lulus S3 program doktor teknologi pendidikan masih sangat haus ilmu untuk terus belajar. Alhamdulillah Omjay temukan hal-hal baru dalam program pendidikan guru penggerak. Omjay sangat beruntung mengikuti PPGP, walaupun ada kawan yang suka meledek Omjay, cie-cie jadi guru penggerak ni ye!
Semoga kawan-kawan yang belum mendaftarkan diri untuk ikut program guru penggerak segera mendaftarkan diri melalui SIM PKB-nya masing-masing. Buat yang sudah lulus Calon Guru Penggerak angkatan berikutnya, Omjay ucapkan selamat dan kosongkan gelasmu untuk menerima ilmu baru selama ikut PPGP.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H