Seorang kawan baik bertanya kepada Omjay. "Mengapa ada guru penggerak tapi tidak ada dosen penggerak?"
Omjay masih bingung menjawabnya. Sebaiknya ditanyakan langsung kepada mas menteri Nadiem Anwar Makarim saja. Beliau jauh lebih kompeten dalam menjawabnya. Sebab ini akan menjadi program kemdikbudristek berikutnya.
Ternyata Omjay sudah pernah menulis jawabannya di kompasiana dan sudah dibaca lebih dari 900 orang pembaca.
Seorang kawan yang berprofesi sebagai dosen memberikan komentar sbb:
Bukan tidak ada namun belum ada setau saya. Namun menurut saya Om Jay, Dosen memang dituntut untuk melakukan kewajiban melaksanakan tri darma perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Salah satu implementasi gerakan dosen lebih ke arah keilmuan dengan adanya penelitian dan penerapan/implementasi keilmuan dan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan kondisi permasalahan masyarakat disesuaikan bidang keilmuan dosen dengan melibatkan berbagai stakeholder termasuk mahasiswa. Mahasiswa juga dituntut peran aktif berkolaborasi dengan dosen dalam implementasi tri darma perguruan tinggi tadi. Ini secara tidak langsung melatih mahasiswa dalam hal manajerial, berkomunikasi dan melatih kepemimpinan mahasiswa baik di dalam kelompok maupun pada saat di lapangan. Selain itu beberapa waktu lalu ada Program KKN untuk Mahasiswa yang melatih empati mahasiswa terhadap lingkungan sekitar yang terjun langsung membuat program untuk mengatasi permasalahan di daerah yang menjadi tempat KKN dengan bimbingan dan arahan dosen pembimbing. Menurut saya ini juga menjadi salah satu bagian dari dosen penggerak secara tidak langsung.
Omjay coba tanya kepada chatGPT di https://chatbot.theb.ai/, dan jawabannya adalah sebagai berikut:
Guru penggerak adalah sebutan untuk guru yang memiliki peran penting dalam menggerakkan program-program atau kegiatan di sekolah, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan. Sedangkan dosen penggerak belum begitu populer digunakan, meskipun sebenarnya peran dan fungsi yang diemban oleh dosen penggerak hampir sama dengan guru penggerak.
Beberapa kemungkinan alasan mengapa belum ada dosen penggerak antara lain karena:
- Perbedaan fokus: Sebagian besar guru penggerak berfokus pada program-program yang berkaitan dengan pendidikan dasar dan menengah, sedangkan dosennya lebih pada pendidikan tinggi dan riset.
- Kurangnya kesadaran akan pentingnya peran dosen penggerak: Mungkin masih banyak perguruan tinggi yang belum menyadari betapa pentingnya peran dosen penggerak dalam meningkatkan mutu pendidikan di kampus.
- Belum ada regulasi yang jelas: Kebanyakan guru penggerak telah dibekali dengan pelatihan dan sertifikasi tertentu, sedangkan untuk dosen penggerak belum ada regulasi yang jelas mengenai kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki.
Namun demikian, beberapa perguruan tinggi sudah mulai memperhatikan peran dan potensi dosen penggerak dalam meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Beberapa universitas dan lembaga pendidikan terkemuka bahkan sudah membentuk tim khusus yang bertugas sebagai dosen penggerak.