Seorang kawan menyindir kami yang sudah tua baru belajar mengaji. Katanya, "Sudah Tua Kok Baru Belajar Ngaji!"
Kami mendengarnya dengan tersenyum. Lebih baik terlambat daripada tidak belajar ngaji sama sekali. Alhamdulillah kami dapat hidayah. Belajar mengaji di hari tua sebelum menutup mata.
Seorang kawan yang bijaksana memberikan nasehat. Beliau sampaikan ketika ceramah subuh di sebuah Masjid.
"Seorang yang beriman itu sedikit bicaranya dan banyak beramalnya, sedangkan orang yang munafiq itu banyak bicaranya dan sedikit beramalnya. Ucapan orang yang mukmin adalah hikmah, diamnya adalah tafakkur, penglihatannya adalah pelajaran dan amalnya adalah kebaikan."
Jika engkau bisa menjadi seperti itu, maka engkau dinilai seperti terus menerus dalam melakukan ibadah."
Menjadi tua itu pasti adanya. Menjadi manusia yang lanjut usia atau lansia akan kita hadapi bila mendapatkan berkah umur panjang dari Sang Maha Pencipta. LANSIA ITU ANUGERAH ISTIMEWA.
Ustadz Abdul Hamid memberikan nasehat ke Omjay.
"Usia tua melebihi 63 tahun adalah anugerah Allah yang harus disyukuri, karena hanya diberikan kepada orang orang pilihan Allah berupa kesempatan untuk lebih banyak bertaubat dan ber-amal soleh untuk bekal kebahagiaan hidup di Alam Barzakh dan Akhirat".
Hari tua janganlah digambarkan sebagai masa penantian, suram, sakit sakitan, sepi dan sendirian. Kita harus mensyukurinya dengan berbagai aktivitas. Salah satunya belajar ngaji dan membaca kalam ilahi dengan benar, lalu memahami isinya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Memang menjadi orang lansia terkadang suka lupa dan berkumpul dengan  anak anak muda sering tidak nyambung, bila bepergian takut capek, kalau bekerja sudah tidak kuat,  dan anak anak kita sudah punya kehidupan masing masing. Jadikan itu sebagai anugerah di hari tua. Kita harus bahagia di hari tua dengan terus menerus belajar sepanjang hayat.