Namanya Sudomo. Bukan Laksamana Sudomo yang terkenal di zaman Orde baru. Sudomo yang ini beda. Beliau salah satu guru penggerak dari timur Indonesia. Kiprahnya dalam bidang kepenulisan luar biasa. Bulan kemarin beliau dapat K-Reward Kompasiana. Tulisannya di kompasiana selalu banyak pembacanya.
Perkenalan Omjay dengan beliau tak sengaja. Waktu itu, APKS PGRI membuka kelas menulis Gratis. Beliau mendaftarkan diri menjadi peserta. Resume yang beliau buat tergolong unik dan jadilah buku fiksi dari kelas belajar menulis nusantara.Â
Atas usulan dari tim solid, kami mengajak beliau untuk bergabung di tim solid dan menjadi salah satu narasumber KBMN PGRI. Kami meminta beliau untuk menyampaikan materi Kiat Menulis cerita fiksi.
Omjay mencoba mewawancarai beliau lewat aplikasi WhatsApp. Berikut pertanyaan (T) dan jawabannya (J). Semoga memotivasi anda untuk menulis seperti beliau.
T: Apa yang membuat Pak Sudomo suka menulis?
J: Pertama, memang dasarnya suka menulis dari dulu. Menulis sudah menjadi kebutuhan.
Kedua, karena setiap ada tantangan menulis selalu terpacu untuk bisa ikut dan berusaha menuntaskannya.
T: Berapa lama waktunya buat artikel di kompasiana:
J: Enggak tentu berapa lamanya, Omdocjay. Saya nulis pas sempat saja soalnya. Kalau tiba-tiba ada kesibukan ya ditinggal sementara. Nanti pas longgar lanjut lagi. Kadang malah sambilan nulisnya. Sambil kerja sambil lanjutin tulisan juga. Kalau ditotal satu artikel ya kurang lebih 1 - 2 jam tergantung panjang artikel, karena udah ada kerangka dalam bentuk catatan atau pikiran.
T: Apakah pak Sudomo pernah mengalami kesulitan dalam menulis?