Tidak mudah mengelola majalah sekolah. Perlu ada guru penggerak. Guru tersebut mampu menggerakkan peserta didiknya untuk mengelola majalah sekolah baik dalam bentuk cetak maupun digital.
Pengalaman Omjay membina siswa yang mengelola majalah sekolah, perlu kesabaran dan kreativitas agar mampu membuat berita yang menarik warga sekolah. Konten yang bagus dan menarik lahir dari asuhan guru penggerak.
Perlu guru penggerak yang menjadi motor penggerak agar majalah sekolah terbit tepat waktu dan mampu melibatkan siswa untuk ikut menulis di majalah sekolah. Kalau pintar mengelola majalah sekolah, maka akan ada keuntungan untuk pemasukan kas sehingga pengelola bisa memberikan sedikit imbalan buat para penulisnya.
Berat akan menjadi Ringan.
Sesuatu yang berat akan menjadi ringan bila kita lakukan bersama dan saling berkoordinasi serta berkolaborasi antar sesama guru. Itulah yang harusnya dilakukan oleh seorang guru penggerak di sekolah.Â
Selain itu, guru penggerak adalah guru yang dirindukan oleh murid-murid yang diajarkannya. Kehadirannya ditunggu oleh peserta didiknya. Bila guru tersebut tidak ada, maka ada rasa kecewa dan kesedihan di hati muridnya.Â
Jadilah guru penggerak yang dirindukan oleh peserta didiknya. Semua itu tidak mudah bila guru tak mampu memberikan keteladanan. Pekerjaan yang awalnya berat akan terasa menjadi ringan ketika ada guru yang mampu menjadi pemimpin pembelajaran.
Penutupan Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5.
Kemarin Omjay menonton penutupan program pendidikan guru penggerak angkatan 5 di YouTube. Selama 6 bulan angkatan 5 telah belajar bersama menjadi calon guru penggerak Kemdikbudristek. Setelah lulus menjalani pendidikan guru penggerak, itulah awal anda untuk menginspirasi Indonesia.
Jangan sombong ketika anda dinyatakan lulus sebagai guru penggerak. Buang baju kesombongan itu. Amanah berat ada di pundak anda. Teruslah memberikan keteladanan dan inspirasi kepada guru lainnya.