Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Belajar Bisnis dari Tukang Jualan Tanaman Hias

31 Desember 2022   09:16 Diperbarui: 31 Desember 2022   09:20 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar bisnis dan berkebun dari tukang tanaman hias ternyata enak sekali. Banyak pelajaran penting Omjay dapatkan. Terutama tentang merawat tanaman hias dan tanaman buah agar semakin subur.

Kalau sudah hobi, tanaman hias bisa menjadi duit jutaan. Itulah pelajaran penting yang Omjay dapatkan hari ini. Pantesan teman Omjay sangat suka menanam pohon bunga anggrek. Kalau dijual lumayan harganya. Bisa lebih dari seratus ribu rupiah.

Tanaman hias yang kita lihat sepele ternyata bisa menghasilkan uang yang cukup banyak. Asalkan kita mau berusaha dan mengolahnya, insya Allah jadi rezeki yang halal dan berkah.

Pohon bunga Nusa indah bisa dijual antara Rp 50.000 sampai Rp 100.000. Belum termasuk dari tanaman hias lainnya. Satu sepeda motor bisa lebih dari Rp. 500.000 modalnya dan bisa dijual dengan harga dua kali lipat kalau ketemu pembelinya.

Abang tukang hias cerita. Suatu hari beliau keliling perumahan menjual tanaman hiasnya. Sudah capek keliling tak ada yang membeli tanamannya. Hujan pun turun dan dia berhenti di bawah pohon rindang. Tiba-tiba datang pembeli tanaman hias dan pupuk kandang. Tanamannya diborong habis oleh pembeli tersebut. Kebetulan pembelinya suka dengan tanaman hias yang dibawanya.

Begitulah rezeki kita tak ada yang tahu. Kita terus saja mencoba. Asalkan keluar dari rumah dan keliling perumahan, pasti ada saja yang membelinya. Begitulah si Abang memberikan nasehat kepada Omjay.

Hari ini Omjay membeli dua kantong pupuk kandang. Omjay minta tolong si Abang untuk menyebarkannya ke pohon buah dan pohon hias yang Omjay tanam. Sebagian tanaman di kebun Oma, Omjay beli dari si Abang tukang hias ini. Kalau dihitung sudah lebih dari sejuta tak terasa. Minimal seminggu sekali pasti ada saja tanaman hias yang Omjay beli darinya.

Omjay diajarinya cara berkebun. Kalau tanaman buah terlalu dekat, maka pemberian pupuk harus rutin supaya cukup asupan gizinya. Ternyata tanaman juga perlu makan ya! Omjay jadi semakin sayang sama tanaman. Buah kedondong, buah jambu kristal dan buah jeruk sudah terlihat buahnya. Semoga bisa terus berbuah dan hobi berkebun ini menghasilkan buah yang bisa dinikmati hasilnya.

Sekarang sudah mulai menghijau pohon yang ada di kebun Oma. Lahan kosong ini Omjay manfaatkan untuk berkebun. Saat musim liburan ini, berada di kebun adalah sesuatu yang menyenangkan. Kemarin mang Watim Omjay suruh mencabut singkong dan daun singkong. Enak sekali rasa singkong rebusnya. Ternyata berkebun bukan pekerjaan yang sia-sia. Ada saja yang bisa dipetik dari hasil berkebun. 

Semalam mang Watim mencabut jahe merah. Kemudian dibikin jahe susu. Enak sekali rasa jahe susunya. Apalagi di saat musim penghujan seperti saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun