Refleksi Filosofi Pendidikan KHD (KI Hajar Dewantara) baru saja Omjay dapatkan materinya. Sungguh sayang kalau hanya disimpan di dalam laptop. Omjay coba menuliskan apa yang Omjay dapat dari Diklat Guru Penggerak. Omjay belum sanggup membuatkan videonya seperti guru penggerak lainnya yang sangat kreatif. Omjay baru bisa bagikan lewat tulisan saja.
Soewardi Soeryaningrat sebelum bergelar Ki Hadjar Dewantara dalam usia 40 tahun, lahir 2 Mei 1889, merupakan cucu Paku Alam III. Hari kelahirannya ditabalkan sebagai Hari Pendidikan Nasional tahun 1959. Masa kecil pendidikannya di Pondok Pesantren Kalasan, ELS, Kweesschool (sekolah guru), mundur dan pindah ke Sekolah Kedokteran Stovia–lembaga pendidikan yang di kemudian hari melahirkan tokoh-tokoh kritis dan pejuang kemerdekaan lewat Boedi Oetama.
Tenangkan hati dan pikiran Anda. Lalu berdamai sejenak dengan diri anda sendiri. Pikirkan semua situasi dalam diri untuk hadir seutuhnya di ruang belajar virtual. Begitulah pesan fasilitator kami yang baik hati. Kami memang belum bisa langsung bertemu, karena jarak dan waktu yang memisahkan kita.
Sementara ini kita baru belajar secara virtual. Tujuan kita belajar virtual adalah guru mampu memberikan perspektif reflektif kritis tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dalam forum diskusi. Kegiatan ini dilaksanakan secara online di sore hari waktu Indonesia bagian Barat.Â
Saat lokakarya guru penggerak pertama dilakukan secara offline, Omjay belum bisa hadir secara langsung. Ada undangan kopdar Penulis RVL di BBGP Yogyakarta yang dibuka secara virtual oleh Plt Dirjen GTK Kemdikbud, Prof. Dr. Nunuk Suryani. Di sana omjay bertemu dengan Prof. Dr. Ngainun Naim, dan Dr. Marjuki. Senang sekali bisa kopdar dengan mereka. Kami berfoto mesra di depan aula Ki Hadjar Dewantara.
Setelah kegiatan ini, peserta akan memiliki: Pemahaman reflektif-kritis tentang dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui diskusi virtual dan bersama instruktur mulai menggali pemikiran KHD. Seru sekali diskusinya. Sayang Omjay tak bisa mengikutinya. Sebab ada kegiatan rapat di sekolah.
Kegiatan ini akan memberikan Sikap reflektif-kritis dalam merefleksikan dasar-dasar Pendidikan KHD pada konteks kelas dan sekolah. Guru penggerak diharapkan mampu untuk mengimplementasikannya di kelas.Â
Ada 4 Pertanyaan Reflektif yang disampaikan oleh instruktur:Â
- Pikirkan dan tuliskan satu pengalaman Anda terkait proses pembelajaran yang merefleksikan (mencerminkan) pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD)?Â
- Bagaimana perwujudan 'menuntun' yang saya lihat dalam konteks sosial budaya di daerah saya?Â
- Mengapa Pendidikan Indonesia perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman?Â
- Apa relevansi pemikiran KHD "Pendidikan yang berhamba (berpihak) pada anak" dalam peran saya sebagai pendidik?Â
1. DASAR PENDIDIKAN KHD - MENUNTUN