Sabtu dan Minggu sekolah libur. Omjay sempatkan untuk berkebun di depan rumah Oma. Dahulu pekarangan rumah Oma kosong dan penuh dengan tanaman liar. Omjay manfaatkan untuk menanam pohon. Itupun setelah mendapatkan izin dari anaknya Oma.
Nah, berkebun adalah hobi suami yang disetujui istri. Kebetulan istri juga suka berkebun. Jadi kita saling dukung dalam menanam pohon di depan pekarangan rumah.
Tadinya hanya iseng saja. Omjay menanam sayur dan buah di kebun Oma. Ada Bu Belen memberi tanaman bunga. Langsung saja Omjay tanam di depan pekarangan rumah Oma. Alhamdulillah tumbuh dengan suburnya.
Semenjak Oma meninggal, rumah dan halamannya tak terurus. Banyak tanaman liar muncul. Omjay terpanggil untuk membereskan halaman rumahnya. Omjay panggil tukang pacul yang lewat untuk membersihkannya. Kalau mengerjakan sendiri sudah tidak kuat. Lebih baik keluar uang sedikit dan badanpun sehat Â
Setelah pekarangan rumah Oma Omjay bersihkan bersama tukang pacul yang lewat depan rumah, Omjay mulai menanam cabe dan terong serta pohon singkong. Tanah di rumah Oma subur sekali dan cepat sekali tumbuh tanaman liar. Apapun yang ditanam, langsung cepat tumbuh. Seperti tanah surga yang membuat tongkat kayu menjadi tanaman. Jadi ingat lagu Koes plus he-he-he.
Sewaktu Omjay pergi ke Turki selama sepuluh hari, tanaman liar cepat sekali tumbuh. Untunglah ada mang Watim yang membantu Omjay berkebun di rumah Oma. Sekarang tanaman liar sudah berkurang dan tanaman cabe sudah mulai berbuah berwarna merah.
Daun kangkung hampir dipetik setiap hari. Semalam anak pertama Omjay, intan minta dimasakkan tumis kangkung. Daun kangkung sudah Omjay petik di rumah Oma dan cabenya Omjay petik juga dari rumah Oma. Duh senang sekali rasanya. Semuanya tinggal petik saja di pekarangan rumah Oma. Mulailah menanam pohon agar rumahmu sejuk dan kehijauan.
Rumah jadi segar bila ada pohon. Udara berupa oksigen dan sangat bersih kita dapatkan di rumah kita. Banyak tanaman membuat rumah kita terlihat asri dan indah.