Alhamdulillah sekolah kami di SMP Labschool Jakarta sudah siap melaksanakan implementasi kurikulum merdeka yang biasa disingkat IKM. Kami sudah mempersiapkannya setahun lalu. Omjay akan berbagi pengalaman sekolah kami dalam melaksanakan IKM.
Tahun lalu (2021), Kepala sekolah memberikan informasi bahwa sekolah kami sudah terdaftar di sekolah penggerak. Beberapa guru diminta untuk ikut Diklat sekolah penggerak selama 10 hari.
Alhamdulillah diklatnya online lewat aplikasi  elearning dan Google meet. Sehingga kami tak perlu meninggalkan rumah. Liburan sekolah masih bisa diisi bersama keluarga tercinta.
Hal terpenting, bapak ibu guru jangan lupa username dan password SIM PKB, sebab semua tugas dan intruksi ada di aplikasi SIM PKB tersebut. Lebih enak lagi pakai akun belajar.id yang diberikan gratis oleh kemdikbudristek.
Selama 10 hari ikut Diklat sekolah penggerak dan IKM, banyak pengarahan baru yang kami dapatkan. Terutama tentang pembuatan modul dan penilaian siswa. Juga tentang capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai murid di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran.
Masalah pembelajaran yang sangat urgen di sekolah adalah masalah sampah. Kita harus mengajak siswa untuk menjadikan sampah membawa berkah. Itulah yang kami lakukan di SMP Labschool Jakarta.
Sekarang ini lebih enak belajar IKM secara mandiri. Sebab ada aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM). Guru bisa install aplikasi tersebut lewat google store. Guru hanya perlu duduk sebentar membaca informasi yang ada di aplikasi dan menonton videonya. Â Jadi guru harus banyak membaca informasi dari aplikasi tersebut. Semakin banyak dibaca, semakin banyak ilmu yang didapatkan.