Presiden Jokowi juga akan membahas sejumlah isu penting di kawasan dan internasional, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi G20. Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Sebagai negera ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk terus berkontribusi dalam upaya menjadikan kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik damai, stabil, dan makmur.Â
Di tengah dunia yang dipenuhi rivalitas tidak sehat dan nilai multilateralisme yang meluntur, Indonesia justru akan lebih giat menjalin kerja sama dan menebarkan spirit solidaritas dan perdamaian. Begitulah ibu Retno menteri luar negeri mengatakan.
Lawatan ke negara China terjadi kurang dari sebulan setelah Presiden Jokowi berkunjung ke Ukraina dan Rusia. Bagi Indonesia dan China, lawatan itu memberi makna yang sama pentingnya.Â
Bagi Indonesia, selain mengokohkan hubungan bilateral, lawatan Presiden Jokowi juga merupakan bagian diplomasinya guna memastikan kesuksesan KTT G20, bulan November nanti.
Begitulah informasi resmi yang Omjay terima dari membaca di sini. Silahkan anda berlangganan kompas.id secara digital.
Berita yang kedua tentang misteri kematian seorang polisi yang bernama Brigadir J. Beritanya sempat viral ke seluruh dunia maya. Polisi tembak polisi, diperiksa polisi dan ditahan polisi menjadi viral di media sosial. Ada kejanggalan dalam proses kematiannya.
Kematian Brigadir J masih menyimpan misteri hingga saat ini. Tim pengacara Brigadir J menduga, polisi muda ini dibunuh secara berencana. Autopsi jenazah masih diperiksa tim forensik. Sementara Bharada E yang menembak tidak terluka sama sekali.
Kejadian ini akan mudah sekali terungkap kalau semua pihak yang terlihat berkata jujur dan tidak menyembunyikan kematian Brigadir J. Masyarakat Indonesia semakin dibuat penasaran, karena jurubicara kepolisian nampak tidak berdaya menceritakan kejadian yang sebenarnya. Hanya Tuhan yang tahu apa yang sesunguhnya terjadi.
Komnas HAM masih menganalisis hasil pemeriksaan tim dokter forensik ihwal penyebab kematian dan luka di tubuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Kesimpulan akhir menunggu hasil autopsi ulang di Jambi.