Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

13 Juli 2022   14:01 Diperbarui: 13 Juli 2022   14:05 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam website https://bpip.go.id/telah dituliskan bahwa Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Profil pelajar Pancasila tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Oleh karena itu, dalam kurikulum merdeka, semua guru harus mampu mengimplementasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Lalu bagaimana caranya?

Caranya adalah, guru harus tahu dulu apa itu Profil Pelajar Pancasila. Kalau semua guru sudah tahu, maka guru semua mata pelajaran akan bergotong royong dan saling berkolaborasi dalam membuat proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Inilah salah satu hal baru yang sedang dikembangkan dalam kurikulum merdeka. Hal itu juga yang telah dilakukan BPIP dengan memberikan materi Profil Pelajar Pancasila kepada siswa dan guru di SMPN 95 Jakarta yang dapat anda baca di

https://www.silanews.com/nasional/pr-2093867720/bpip-berikan-pembekalan-profil-pelajar-pancasila-di-smpn-95-jakarta

Guru harus lebih jeli dan kreatif dalam melihat minat dan bakat siswa. Siswa harus menjadi manajer dalam belajar, dan saat itu guru harus mampu menjadi fasilitator, mediator, organisator, dan lainnya untuk siswa berkemajuan.

Profil pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti yang telah dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Adapun penjelasan dari 6 profil pelajar Pancasila yaitu sebagai berikut:

Pertama adalah Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa dan agama yang dianutnya. 

Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar tersebut mampu mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupannya sehari-hari.

Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

Dokpri 
Dokpri 

Oleh karena itu, peran falsafah Iman, Ilmu dan Amal harus terus dikampanyekan dalam sekolah-sekolah kita. 

Kejujuran, keberpihakan, kemampuan untuk mengambil keputusan yang diyakini harus memiliki keterikatan kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME).

Kerendahan hati, ketundukan kepada Tuhan YME, kesadaran atas keterbatasan hanya Tuhan YME yang memiliki kesempurnaan.

Keberaniaan untuk benar, keberanian menyampaikan keyakinan karena pertanggungjawabannya kepada Tuhan YME.

Tanggungjawab keterpelajaran kepada Tuhan YME adalah tanggungjawab orang yang berilmu dan berakhlak Mulia.

Kedua adalah Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain.

Dokpri 
Dokpri 

Perilaku Pelajar Pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Kegiatan drama kelas dapat dijadikan contoh proyek penguatan profil pelajar pancasila.

Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengamalan kebhinekaan.

Watak yang penting untuk dikembangkan adalah bertakwa, fleksibel, keterbukaan, ketegasan, berencana, mandiri, toleransi, disiplin, berani mengambil resiko, sportif, setia kawan, memiliki integritas, dan berorientasi ke masa depan dalam penyelesaian tugas.

Ketiga adalah Gotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

Ada 5 potensi yang perlu dikembangkan agar pelajar mampu bergotong royong, yaitu:

1. Potensi Spiritual, pelajar mampu menghadirkan Tuhan/keimanan dalam setiap aktivitas

2. Potensi Akal, pelajar memiliki kemampuan berhitung, verbal, spasial, membedakan yang baik dan buruk serta membuat daftar prioritas

3. Potensi Jasmani, pelajar sehat secara medis, tahan cuaca dan bekerja keras.

4. Potensi Perasaan, mengendalikan emosi, mengerti perasaan orang lain, senang bekerjasama, menunda kepuasan sesaat, berkepribadian stabil.

5. Potensi Sosial, pelajar senang berkomunikasi, menolong, berteman, membuat orang lain senang, dan mampu bekerjsama.

Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

Keempat adalah Mandiri

Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Pelajar Indonesia adalah siswa yang tangguh.

Memiliki kebiasaan baik, Sikap yang baik, Etika yang baik, Nilai yang baik, Keterampilan, dan penguasaan ilmu pengetahuan yang didapat dari belajar secara mandiri. Senyum, salam, sapa, sabar, syukur, sehat, Sugih, Semangat, Sukses, dan surga adalah 10 S yang harus terus disampaikan kepada pelajar agar mereka memiliki kesuksesan dunia dan akhirat di masa depan.

Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.

Kelima adalah Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.

Semangat belajar untuk mencari tahu kebenaran ilmu, memiliki keyakinan kepada kekuatan nalar, dan tidak tergantung kepada kekuatan diluar ilmu.

Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.

Keenam adalah Kreatif

Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

Mampu menjadi warga yang bertanggungjawab untuk kemaslahatan masyarakat, negara, dan bangsa, dan semangat mempersatukan silaturahmi dengan cara sopan dan santun. Pelajar tahan menghadapi tantangan masa depan dan tanggap serta tangguh melihat peluang untuk memperbaiki mutu masyarakat, bangsa serta negara.

Memiliki kepekaan, kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bangsa dan negara serta mampu membuat dirinya bahagia dengan berbagai kreativitas yang dibuatnya.

Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya serta tindakan yang original. Supaya siswa terlihat minat dan bakatnya, maka diperlukan yang namanya assessment diagnostik yang dapat anda baca lengkapnya  di

https://www.kompasiana.com/wetyyuningsih4425/62cd96dd6e7f0125845bfea2/pentingnya-asesment-diagnostik-di-awal-pembelajaran

Demikianlah sedikit kisah Omjay dalam proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Semoga dapat dilaksanakan di semua sekolah di Indonesia.


Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

Dokpri 
Dokpri 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun