Seorang kawan bertanya kepada Omjay. Mengapa Yogyakarta selalu ngangenin? Omjay pun menjawab. Karena berkunjung ke kota ini selalu saja ada yang kurang. Seperti kunjungan kami ke heha sky view. Terasa kurang karena tidak bersama keluarga tercinta.
Tulisan omjay tentang ada apa di Yogyakarta sudah ribuan pembaca atau pengunjung di Kompasiana. Walaupun yang membaca belum terdaftar di kompasiana. Senang juga akhirnya banyak yang membaca. Biasanya hanya ratusan pembaca saja.
Di sebelah losmen DS. 681 biasanya kami makan nasi uduk. Rasa nasi uduknya tak kalah dengan nasi uduk kebon kacang di Jakarta. Bedanya hanya di sambalnya saja. Kalau di Jakarta ada sambal kacangnya.
Sudah sepatutnya penulis dan penerbit bersatu dan mencari solusi agar buku yang ditulis dan dijual mendapatkan jumlah penjualan yang diharapkan. Keduanya harus saling melengkapi.
Kami pun yang mewakili para penulis buku informatika dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK, berharap agar buku yang kami susun sesuai dengan kurikulum merdeka mengajar dan belajar. Bukunya banyak dipakai siswa Indonesia. Baik dalam bentuk cetak maupun digital.