Alhamdulillah malam ini bisa melaksanakan sholat isya dan tarawih di musholla Al Hamzah Jatibening Bekasi. Pak Hakim menjadi imam sholat tarawih. Tidak ada ceramah untuk malam ini.
Habis sholat tarawih saya ngobrol bersama pengurus musholla sambil menghitung hasil kotak amal selama bulan Ramadhan. Alhamdulillah operasional musholla dapat tertutup dari donasi para donatur dan kotak amal yang diletakkan di dalam musholla.
Saya berkhayal alangkah indahnya bila setiap malam kotak amal penuh dari infaq para jamaah musholla. Tentu biaya operasional musholla dapat tercukupi dan sisanya bisa untuk melengkapi fasilitas musholla.
Jamaah musholla Al Hamzah Jatibening Bekasi tidaklah terlalu banyak. Saya hitung sekitar 35 orang laki-laki dan 15 orang wanita setiap malamnya. Alhamdulillah di malam keenam belas ini masih ramai dan semoga tetap bertahan jumlah jamaahnya sampai malam akhir Ramadhan.
Saya akui, semakin hari semakin berat ujian dari dalam diri selama bulan Ramadhan ini. Terutama godaan hawa nafsu dari dalam diri. Perang melawan hawa nafsu itu ternyata lebih berat dari perang Rusia melawan Ukraina. Begitulah yang saya rasakan.
Puasa ternyata tidak hanya mampu melawan dan menahan diri dari makan dan minum saja. Tetapi juga menahan diri dari hawa nafsu. Nafsu amarah dalam diri harus dikendalikan. Juga nafsu syahwat.
Di malam Ramadhan hari kelimabelas puasa saya merasakan bahwa godaan dari dalam diri lebih besar daripada godaan dalam luar diri. Oleh karena itu saya mengisinya dengan kegiatan-kegiatan positif.
Salah satu kegiatan yang saya kerjakan hari ini adalah berkebun. Saya mulai mencabuti tanaman liar yang ada di kebun Oma. Lalu mulai menanam bunga kembang sepatu berwarna merah dan bunga melati berwarna putih dengan cara di steak. Semoga bunganya bisa tumbuh subur dan mekar serta harum baunya. Itulah impian saya. Omjay berada di kebun bunga yang berwarna-warni.
Sambil menunggu adzan Maghrib dan berbuka puasa, saya sudah menanam bunga melati dan bunga kembang sepatu di pot-pot tanaman hias. Saya berharap bunga-bunga tumbuh dan mekar di kebun Oma.
Istri datang ke kebun dan mengingatkan bahwa waktu berbuka puasa sudah mau tiba. Saya pun langsung mandi dan berkumpul dengan teman temannya Alda. Besok hari Senen Alda ulang tahun dan dirayakan hari ini. Jadi keponakan saya sengaja mengundang kawan-kawannya untuk datang ke rumah.
Biasanya saya berbuka puasa ditemani 4 orang bidadari cantik. Ada istri, Alda, Intan dan Berlian. Kini rumah ramai dengan teman-teman Alda. Istri masak opor ayam yang lezat untuk berbuka puasa. Juga masak kentang balado dan kerupuk udang.
Waktu sholat isya tiba. Hampir saja saya terlambat sholat isya berjamaah. Imam sudah mau selesai baca alfatihah di rakaat pertama. Saya langsung berada di shaft paling belakang. Asyik berbuka puasa bersama di rumah membuat saya lalai kalau waktu sholat isya sudah tiba.
Demikianlah kisah omjay di malam Ramadhan hari ini. Catatan Ramadhan di hari puasa kelimabelas ini adalah ayo isi bulan Ramadhan dengan kegiatan yang berguna. Salah satunya berkebun di rumah Oma. Senang sekali bisa memetik buah pepaya langsung dari kebun sendiri. Tak perlu beli dan langsung petik dari kebun sendiri.
Semoga semua tanaman tumbuh subur selama bulan Ramadhan ini. Kemarin kangkung tinggal metik. Istri bikin tumis kangkung dari kebun sendiri. Ikan lele di kolam sudah semakin gemuk. Bisa digoreng untuk buat ikan pecel lele. Tinggal buat sambalnya saja.
Tadi sore saya sempet beli makanan lele di tukang ikan. Saya pun membeli ikan mas komet untuk menambah ikan hias di kolam yang ada di dalam rumah. Sambil makan bersama keluarga tercinta kita melihat ikan hias yang sedang main ke sana kemari dengan warnanya yang indah. Begitulah camar omjay malam kelimabelas ini. Semoga bermanfaat ya dan jangan kapok membaca kisah Omjay.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H