Catatan malam Ramadan yang disingkat camar akan Omjay tuliskan selama bulan suci Ramadhan. Semoga bermanfaat untuk pembaca kompasiana yang baik hatinya.
Di hari puasa pertama ini Alhamdulillah kegiatan puasa berjalan lancar. Dari pagi hingga malam hari tak terasa haus dan lapar. Mungkin karena kota Bandung diguyur hujan. Dinginnya kota Bandung terasa di hadapan.
Habis makan sahur langsung ke masjid dan kemudian membaca quran sebentar. Rasa kantuk mulai menghadang. Akhirnya ketiduran sampai pukul 9 pagi. Setelah itu mandi dan berjalan kaki ke jalan jamika Bandung. Sudah lama juga tidak jalan-jalan di sepanjang jalan jamika.
Ada barang rongsokan dijual orang. Saya tertarik dengan sebuah jam dinding dan sebuah buku usang yang masih disampul plastik. Judulnya menyelam ke samudera Ma'rifat dan hakekat. Penerbit Jamila pers.
Saya membelinya dan saya bawa pulang. Sampai rumah malah dimarahi istri. Katanya jam yang saya beli mirip dengan yang dia jual ke tukang rongsokan. Begitu juga dengan bukunya. OMG.
Jadi saya membeli barang dari barang yang dijual istri ke tukang rongsokan. Bedanya istri menjual di rumah Bekasi ketika beres-beres dan saya membelinya di tukang rongsokan di kota Bandung. Jadi saya membeli barang dari barang yang dijual sama istri tercinta.
Karena sudah terlanjur saya beli, maka saya lahab saja isi bukunya. Jam dinding yang saya beli juga bagus mesinnya. Sampai sekarang terus bergerak dengan baik dan menunjukkan pukul 23.35 WIB. Persis seperti jam yang ada di ponsel jadul saya.
Habis ashar kota Bandung diguyur hujan. Saya tak sholat jamaah di masjid seperti biasa. Saya sholat di rumah. Banyak membaca informasi di internet untuk menulis buku terbaru saya. Semoga bisa selesai dan disetujui penerbit. Alhamdulillah buku guru penggerak sudah menjadi buku best seller di toko buku Gramedia.