Alhamdulillah sudah sampai kota Bandung. Si Bonbon sangat bergembira datang kembali ke kota kembang ini. Namun, dibalik kebahagiaan itu ada kesedihan. Anaknya si Bonbon hilang dan belum ditemukan. Kami sudah berusaha mencari jejak si kunyit yang hilang.
https://youtube.com/shorts/CZB6UQy9L1Y?feature=share
Tadi kami sempat mampir ke pom bensin tol cikampek dimana si kunyit ilang. Saya sudah bertanya kepada para penjaga pom bensin. Tetap tidak tahu kemana anak kucing cantik itu menghilang. Kalau ketemu rencananya akan dipertemukan dengan si Quen. Neneknya si Bonbon yang sekarang hijrah ke kota kembang Bandung. Warna bulunya persis neneknya. Kucing 3 warna. Kuning, hitam dan putih. Katanya itu kucing pintar.
Hilangnya si kunyit di pom bensin juga diikuti dengan hilangnya pertalite di pom bensin. Hampir semua kendaraan mencarinya. Tapi yang ada hanya solar dan pertamax yang sekarang harganya naik. Tak isah panik bila pertamax naik. Alhamdulillah saya sudah mengisi penuh pertalite sehari sebelumnya.
Kami sudah berbagi ke 4 penjuru angin untuk mencari si kunyit yang menghilang. Alda mencari ke bagian Utara. Intan ke bagian Selatan. Berlian ke bagian barat dan istri ke bagian timur. Tak ada jejak si kunyit kami temukan. Kabarnya diambil sama pengendara mobil yang berwarna putih. Itulah sedikit info yang saya temukan.
Sayapun mulai melirik mobil yang berwarna putih. Semakin dicari semakin hilang jejak kaki si kunyit. Si Bonbon mulai mengeong dan kencing di mobil. Kamipun segera membersihkannya. Dasar kucing jorok. Kencing kagak bilang-bilang.
Sepanjang jalan menuju Bandung. Saya suka melirik mobil berwarna putih. Tapi tak terlihat sama sekali ada si kunyit. Sementara itu hujan turun deras sekali. Sepanjang jalan hujan turun sangat deras sekali. Saya tak berani membawa mobil terlalu kencang. Sebab anak saya Berlian melarang. Katanya santai saja bawa mobilnya.