Bu Lilis juga membuka warung kelontong untuk tetangga di sekitarnya. Isi warungnya lengkap sekali. Dari mulai Aqua sampai gas ada di sini. Jadi ingat waktu kakak ipar punya warung sendiri. Semua barang yang saya perlukan ada di warungnya. Tinggal ambil dan bayar saja. Itulah enaknya kalau punya warung sendiri di rumah. Asalkan ada untungnya, pasti enak buka warung sendiri.
Bu lilis senang makan buah pare. Saya langsung memetiknya dari kebun untuk bu Lilis. Rasanya manis kata Bu Lilis. Padahal biasanya pare itu pahit. Kami di Garut baru saja panen buah pepaya dan nangka. Mang Ahmad memetiknya langsung dari pohon dan membelahnya dengan goloknya yang tajam.Â
Senang melihat mang Ahmad membelah buah nangka. Rasa buahnya manis sekali. Kami membawa buahnya di kantong kresek yang disiapkan istrinya. Buah Nangka yang tadinya besar sekali, bis amasuk mobil setelah dipotong kecil-kecil. Kata Mang Ahmad, bongkol nangka saya dksukai kambing. Jadi jangan dibuang, bisa diberikan ke kambing.
Punya kebun sendiri itu enak sekali. Kita bisa menanam buah buahan yang kita sukai. Ada juga buah pepaya yang masih mengkel. Sudah saya bawa untuk dimakan di rumah. Sengaja dibawa masih mentah. Supaya ada waktu untuk menyimpannya. Buah pepaya manis sekali rasanya. Kami sudah mencobanya di saat makan siang.
Di PGRI saya banyak bertemu dengan teman baru. Kalau saya berkunjung pasti ada oleh-oleh dari mereka. Pernah saya melakukan kunjungan kerja ke Pasuruan. Selama di sana saya dijamu makan malam oleh pengurus PGRI di sana. Saya menikmati wisata kuliner di Pasuruan. Saat pulang, saya diberikan oleh-oleh makanan khas Pasuruan.Â