Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yuk, Kita Kasih Makan Kucing!

18 Desember 2021   06:24 Diperbarui: 18 Desember 2021   07:41 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari saya memberi makan kucing. Pagi, siang, malam, kami beri mereka makanan. Pagi ini saya memberi makan kucing seperti biasa. Si Pilek sudah mengeong minta makan. Saya langsung memberinya makan. Dia senang dan langsung melahap habis makanannya. Mungkin karena sedang hamil, bawaannya mau makan melulu.

Di depan rumah sudah kumpul kucing liar yang kami pelihara. Mereka datang ke rumah kami minta makan. Si Bundek, si Putih,si Clara, si Cemong dan si Putih abu sudah mengeong minta makan. Nama-nama kucing diberikan oleh istri saya. Supaya kelak menjadi anak eh kucing yang sholeh dan sholekhah, hehehe.


Saya beri mereka makan satu persatu sesuai dengan tempat makan kucing yang disediakan. Tinggal si bonbon yang belum ikutan makan. Dia masih asyik tidur di lantai atas. Asyik mendengkur dengan mimpi indahnya. Mungkin si Bonbon kedinginan, kemarin baru saja dimandikan. Tukang mandiin kucing datang ke rumah membawa si Bonbon.

Dokpri
Dokpri

 

Si bonbon kemarin baru saja dimandikan. Sekarang bonbon jadi wangi. Kalau digendong ke sana kemari tidak bau lagi. Hanya saja, si bonbon masih saja kencing sembarangan. Jadi suka bau keset yang ada di depan kamar mandi. Untunglah istri selalu sigap membersihkannya. Kami tidak ingin memelihara kucing yang jorok. Rumah harus tetap rapih. Kalau ada tamu kami tidak malu. Bau tai kucing itu tidak enak di hidung. Terkecuali buat mereka yang sudah terbiasa memelihara kucing.

dokpri
dokpri

Memelihara kucing itu harus tahu caranya. Ajarkan para kucing untuk tidak buang air besar (BAB) sembarangan. Kalau dilatih mereka akan tahu diri dan tidak bab sembarangan. Saya melatih kucing dari sejak kecil. Alhamdulillah si bundek kalau mau buang air kecil dan besar selalu di kamar mandi. Kucing pintar yang tahu arti bersih itu indah. Jadi ingat si cantik Quen. Sekarang sudah tinggal di Bandung. Hawa dingin di kota Bandung, membuat si Quen betah tinggal di Bandung. Tidak mau lagi dibawa pulang ke Bekasi.

Si putih, dokpri
Si putih, dokpri

Sebulan lalu tanggal persisnya saya lupa. Datang ke rumah kami kucing persia berwarna putih. Bulunya kusam tak terurus. Kasihan si Putih datang ke rumah kami kelaparan. Langsung kami kasih makan dan mandikan. Sekarang bulu putihnya sudah tumbuh bagus kembali. Tinggal dimandikan lagi agar terlihat lebih bersih. Entah siapa pemilik sebelumnya. Si Putih datang dalam kedaan kusam dan kurus. Sekarang kalau tidur, si putih lebih suka di atas mobil atau motor.

Si  clara dan si bundek, dokpri
Si  clara dan si bundek, dokpri

Kalau si Clara dan si Bundek kucing yang penurut. Anak dan ibu ini suka naik ke perut endut saya. Mereka minta dielus kepalanya. Bulunya cakep dan bersih. Setiap pagi mereka pasti melompat ke perut saya kalau sudah sarapan pagi. Kadang mereka langsung tertidur pulas di perut saya yang empuk. Mereka pikir perut saya itu kasur yang empuk, hahaha.

Dokpri, dokpri
Dokpri, dokpri

Sekarang kucing yang ada di rumah kami menjadi semakin banyak. Awalnya hanya satu. Si Bonbon aja. Sekarang temannya si Bonbon menjadi banyak. Semua ada 7 ekor. Coba saya hitung ya satu per satu.

  1. Si Bonbon
  2. Si Bundek
  3. Si Pilek
  4. Si Cemong
  5. Si Putih
  6. Si Clara
  7. Si Putih Abu

Si pilek, dokpri
Si pilek, dokpri

Si pilek sekarang sedang hamil lagi. Makannya jadi banyak. Si bonbon harus tanggung jawab. Dulu ketiga anaknya mati. Kena virus kucing yang mematikan. Semua anak kucing di rumah mati. Kami sedih sekali. Bahkan saya dapat anak kucing 4 ekor berwarna kuning. Entah siapa yang membuangnya. Sekarang Bobo, Bibi, Bebe dan Bubu sudah tenang di alam sana. Virus kucing yang mematika telah merenggut nyawa mereka. Kisahnya pernah saya tuliskan di kompasiana.

dokpri
dokpri

Sekarang rumah kami ramai kembali. Banyak kucing liar datang minta makan. Kami tidak mengusir mereka. Justru kami menyiapkan makanan untuk mereka. Kalau sakit akan kami bawa ke dokter. Sudah seperti anak sendiri, kucing-kucing nakal ini. Alhamdulillah selama memelihara kucing liar itu, rezeki kami sekeluarga lancar. Mungkin berkat doa dari para kucing yang baik hati. Apakah di rumah anda ada kucing juga?

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

omjay
omjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun