KATA PENGANTAR BUKU HOW TO BE A WRITER
WIJAYA KUSUMAH, M.Pd.
Founder Kelas Belajar Menulis,Â
Guru Blogger Indonesia, dan Penulis Buku
      Saya dihubungi Ibu Kanjeng (Panggilan Bunda Sri Sugiastuti) untuk memberikan kata pengantar dalam buku ini. Tentu saja saya senang sekaligus gembira, karena dapat memberikan kata pengantar dalam buku yang berjudul How to be a writer.
      Sebagai seorang penulis dan juga blogger, saya membiasakan diri menulis setiap hari. Blog menjadi sarana saya dalam menulis. Media online yang bernama blog ini menjadi alat rekam yang baik. Saya bisa saja menulis langsung di pengolah kata seperti aplikasi microsoft word. Tapi tulisan itu hanya dapat dinikmati oleh saya sendiri. Padahal saya menulis untuk dibaca oleh orang lain. Senang rasanya bila tulisan kita dibaca orang lain dan memberikan manfaat buat pembaca.
      Dari tulisan di blog kemudian menjadi buku. Saya berterima kasih kepada tim editor, karena tulisan saya menjadi lebih enak dibaca. Oleh karena itu, proses menjadi penulis harus dilalui dengan jasa seorang editor. Sebagai penulis kita harus berkolaborasi dengan para editor professional. Dengan begitu, kualitas tulisan kita akan terasa lebih renyah dan ditangkap pesannya oleh pembaca.
      Saat pertama kali menerbitkan buku, saya dibantu oleh sahabat saya ibu Abdah Khan. Beliau banyak memberikan masukan untuk isi buku yang akan diterbitkan. Setelah itu saya kirimkan ke penerbit mayor. Alhamdulillah diterima tanpa biaya. Namun prosesnya cukup lama, sebab penerbit membutuhkan waktu untuk memperbaiki kalimat yang saya tuliskan. Berkat jasa editor dari penerbit, saya tak menyangka kalau tulisan saya dipoles menjadi lebih bernyawa. Buku yang saya terbitkan akhirnya menjadi buku laris di tahun 2012.
      Berangkat dari pengalaman menulis buku pertama, saya lebih giat lagi menulis di buku kedua. Kali ini saya mengajak Pak Dedi Dwitagama dan pak Agus Sampurno. Pak Dedi saya minta mencari contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari guru yang lolos di tingkat nasional, dan Pak Agus Sampurno membuat karikaturnya. Hasilnya, buku kami menjadi laris manis dan banyak dibeli oleh guru di seluruh Indonesia. Kami pun akhirnya berkeliling Indonesia dan memberikan workshop penelitian Tindakan kelas (PTK) tingkat nasional.