Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Tukang Kupat Sayur

15 November 2021   07:10 Diperbarui: 15 November 2021   07:27 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tukang kupat sayur saya potret pagi ini. Beliau melayani pembeli dengan sepenuh hati. Kupat diiris kecil-kecil. Siap disantap si mulut mungil.

Dagangannya dipikul di bahu kiri. Berangkat dari rumah pukul setengah enam pagi. Beliau berjalan kaki. Keliling kompleks perumahan memasarkan kupat sayurnya yang enak sekali.

Kalau habis bisa dapat uang setengah juta katanya. Harga sepiring pakai telor hanya tiga belas ribu saja.  Cukup untuk sarapan pagi tubuh tambun ini. Seorang guru yang habis berolahraga pagi.

Saya menikmati kupat sayur di pagi ini. Sambil ngopi dan ngeteh di warung kopi. Kupat sayurnya enak bo. Membuat lidah saya ikutan bergoyang. Semoga tidak terkena kolesterol dan darah tinggi.

Sayur labuh dikasih santan. Membuat Abang yang membuatnya semakin tampan. Sayur kupat buatannya memang enak di makan. Buat anda yang belum sarapan.

Semoga laris dagangannya bang. Anak istri pasti senang. Setengah juta sudah ditangan abang. Uang diputar buat modal dagang.

Tukang kupat sayur ada di depan mata kita. Mari belajar cara berwirausaha. Tak perlu modal besar untuk memulainya. Tindakan nyata itu kuncinya.

Abang tukang kupat sayur bukan sarjana. Penghasilan sebulan lima belas juta sudah terlihat di depan mata. Tak perlu malu dan ragu mengerjakan pekerjaannya. Jemputlah rezeki ketika matahari mulai menyinari dunia.

Pagi ini saya belajar dari tukang kupat sayur. Daripada diam di rumah sambil mendengkur. Lebih baik jalan-jalan pagi sambil menikmati kupat sayur. Semoga kita menjadi orang yang pandai bersyukur dan termansyur.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun