student center dan teacher center? Berikut ini adalah ciri student center menurut Prof Eko Indrajit. Intinya adalah, siswa lebih banyak bicara daripada gurunya di dalam proses pembelajaran. Kalau gurunya masih banyak bicara, itu tandanya masih Teacher Center. Anda sebagai guru harus memberikan kesempatan siswa untuk aktif bicara dan berbagi panggung dengan peserta didik anda. Guru sebagai fasilitator dan motivator siswa.
Apa sih bedanyaKami di SMP Labschool Jakarta sudah menerapkan student center. Berikut ini contoh kegiatan kami di SMP Lasbchool Jakarta di https://youtu.be/ihjoB-BVOAA. Siswa diberikan kesempatan lebih banyak bicara atau ngomong daripada gurunya. Mereka sudah dilatih menjadi pembawa acara dan menjadi narasumbernya dalam kegiatan Labs Wicara.
Pengertian student centered Learning (SCL) adalah proses pembelajaran yang tadinya berfokus pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (learner centered) dan diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Siswa yang awalnya diberitahu, kini mencari tahu.
Melalui proses pembelajaran yang menantang dimana keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik untuk belajar. Guru memberikan kesempatan untuk siswa mencari sendiri pengetahuan yang didapat dari berbagai sumber, guru tidak lagi menjadi sumber pengetahuan. Guru hanya salah satu sumber pengetahuan.
Adapun contohnya bisa ditonton di youtube yang dibagikan oleh ibu Hati Rahayu dari SMP Plus Amanah Bandung. Beliau membagikannya di WA Group Semnas Dikdas 2018. Mereka terlihat aktif. "Ini...sudah ada student centered.. mereka mandiri , aktif  dan memecahkan masalah sendiri". Kata bu Hati meyakinkan kami.
Nah, proses pembelajaran yang berpusat pada siswa/peserta didik, maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk dapat membangun sendiri pengetahuannya, sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa. Melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk memiliki daya kritis, mampu menganalisa dan dapat memecahkan masalahnya sendiri (Karsen, 2008).