Puasa Syawal Hari Ketiga
Alhamdulillah sudah makan sahur. Di luar rumah hujan turun dari semalam. Suara orang mengaji terdengar dari masjid ke masjid di kota Bandung. Sebuah suasana subuh yang tidak saya dapatkan ketika belajar ke negeri Tirai Bambu. Semua ceritanya saya tuliskan dalam sebuah buku Berburu Ilmu di Negeri Panda yang Lucu.
Saya bersyukur kepada Allah bisa belajar ke luar negeri. Padahal kemampuan bahasa Inggris saya termasuk rendah. Keberuntungan telah membawa saya pergi ke berbagai negara. Di sana saya belajar budaya mereka dan ilmu pengetahuan yang tidak saya dapat di Indonesia.
Puasa Syawal di hari Ketiga ini membuat saya melakukan refleksi diri. Saya mulai melakukan refleksi diri untuk menjadi manusia yang lebih baik. Puasa di bulan Ramadhan seharusnya membuat kita semakin dekat kepada Allah dan mulai menjauhi kenikmatan dunia.
Wabah Corona atau covid19 memang belum berakhir. Pandemi ini membuat saya dan mungkin juga Anda harus mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada. Ikut mencari solusi yang terbaik agar peserta didik menemukan ambisi, kemampuan, kemauan, dan usaha yang sungguh-sungguh dalam menggapai cita-cita yang diimpikan.
Saya memperhatikan kondisi anak kedua. Berlian sudah lulus SMA dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Sebagai orang tua saya ikut mendoakan dan mendorong Berlian agar dapat menggapai impiannya. Semoga hasil tes ujian tulis berbasis komputer nanti bagus dan Berlian bisa diterima di perguruan tinggi impiannya.
Saya dan istri selalu berdoa dan mendoakan agar kedua anak kami kelak menjadi anak yang sholekhah. Intan sekarang sudah bekerja di Bandung. Anak pertama saya Alhamdulillah sudah mendapat pekerjaan di perusahaan swasta. Intan masih terus minta izin kepada ayahnya untuk kuliah di luar negeri. Namun saya belum mengizinkannya. Sebab sekarang masih suasana pandemi.
Waktu sholat subuh sebentar lagi tiba. Ingin rasanya pergi ke masjid dan sholat berjamaah. Namun, kondisi kesehatan belum memungkinkan saya pergi ke masjid. Saya masih sholat di rumah. Semoga masih bisa sholat berjamaah kembali, karena pahalanya 27 kali lebih banyak daripada sholat sendirian di rumah.
Kemarin saya seharian di rumah saja. Tidak kemana mana. Saya diminta memberikan materi optimalisasi blog sebagai media pembelajaran. Saya menyampaikan materi dari rumah. Adanya internet memudahkan kita saling berbagi informasi dan berkomunikasi.
Semua materi dan rekaman videonya dapat anda klik dari link di atas. Semoga bermanfaat buat anda yang mau belajar dan mengembangkan kreativitas untuk menjadi guru tangguh berhati cahaya.