Kapan Saat Tepat Untuk Menulis?
Seorang guru bertanya kepada Omjay. Kapan saat tepat untuk menulis?
Saya tersenyum membaca pertanyaannya. Pikiran saya melayang ke masa silam. Sebuah masa dimana saya belum menjadi seorang penulis. Sebuah masa dimana saya menemukan saat tepat untuk menulis.
Saat yang tepat untuk menulis adalah saat dimana anda merasakan kenyamanan dalam menulis. Ketika anda menemukan rasa nyaman, maka tulisan anda akan mengalir deras. Sederas banjir di ibukota Jakarta dan Kalimantan Selatan.
Semua itu harus dimulai dari proses membaca. Penulis yang banyak membaca karya tulis orang lain, akan kaya dengan perbendaharaan kata. Kalimat demi kalimat yang disusunnya akan terangkai indah dan penuh makna.
Terkadang saya menulis di tengah kesibukan. Ilmu ini saya dapatkan dari Mr. Emcho. Beliau mengajari kami bagaimana cara menulis dalam bukunya Sopo ora sibuk yang kalau diterjemahkan siapa sih orang yang tidak sibuk?
Setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing. Namun Allah memberikan waktu yang sama kepada semua orang. Kita semua diberi waktu 24 jam untuk menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.
Dalam tulisan kawan kawan peserta lomba blog PGRI, saya temukan kawan kawan yang mampu mengelola waktu dengan baik. Mereka pandai sekali mengatur waktunya. Kapan saatnya menulis sudah mereka temukan sendiri.
Saya biasa menulis di mana saja dan kapan saja. Saat saya menemukan hal penting yang bisa ditulis, maka saat itulah saya menulis.
Teknologi canggih memudahkan saya menulis dengan dua jempol. Dulu saya mengetik dengan 11 jari alias memakai dua jari telunjuk. Saya harus membaca satu persatu huruf dalam keyboard yang berwarna hitam.
Sekarang, saya sudah hafal dimana letak semua huruf. Sehingga ketika menulis saya sudah tahu dimana letak huruf hurufnya. Hal itu saya lakukan bila menggunakan PC atau laptop.