Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Covid-19 di Mata Seorang Guru

20 Desember 2020   19:42 Diperbarui: 20 Desember 2020   19:46 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa kabar kawan-kawan kompasiana. Hari ini omjay akan bercerita apa yang omjay alami hari ini. Kisah seorang guru yang baru saja terpapar covid-19. Sebuah kisah nyata yang akan saya bagikan di kompasiana. Omjay  akan bercerita tentang Covid-19 di mata seorang guru.

Selama sebulan lebih kami menjalani isolasi mandiri di rumah. Saya periksa Rapid tes di klinik kimia Farma Jatibening, Bekasi. Ingat saya tanggal 10 Nopember 2020. Kemudian periksa tes swab di Puskesmas Jatibening Bekasi tanggal 13 November 2020.  Semenjak itu saya menjalani karantina mandiri di rumah setelah diberitahu kalau saya dinyatakan positif Covid-19.

Berlian dan mamahnya jalan-jalan Pagi (Dokpri)
Berlian dan mamahnya jalan-jalan Pagi (Dokpri)
Besoknya anak istri juga ikut tes swab di Puskesmas Jatibening Bekasi, dan ternyata hasilnya juga positif Covid-19. Kami terpaksa pisah kamar tidur. Berlian anak saya di kamar depan, Istri di kamar tengah dan saya sendiri di kamar belakang. Tempat mandi kami juga sementara dipisah. Alhamdulillah rumah kami cukup luas selama menjalani isolasi mandiri.

Hari ini Minggu, 20 Desember 2020 kami bertiga baru berani keluar rumah. Kami jalan-jalan pagi di sekitar kompleks perumahan Jatibening Indah dan membeli nasi uduk langganan yang sudah lama tidak kami kunjungi. Tadinya mau makan nasi uduk di sana, tapi istri tercinta menyarankan agar makan nasi uduknya di rumah saja. Sebab kita masih harus menjauhi kerumunan.

Pulang dari beli nasi uduk di dekat masjid al Ikhlas Jatibening, kota Bekasi, kami mampir membeli gorengan langanan istri. Masih hangat dan baru digoreng. Minyaknya juga masih baru. Saya membeli tempe tahu buat tambahan lauk makan nasi uduk. Sementara Berlian dan istri memilih gorengan kesukaannya seperti bakwan, singkong, ubi, dan pisang molen.

jajan gorengan pagi (Dokpri)
jajan gorengan pagi (Dokpri)
Pagi ini jalanan tak seramai hari biasanya. Mungkin karena hari libur. Saya melihat ibu-ibu penjual nasi kuning di pinggir jalan.  Belum ada pembelinya. Ingin sekali membeli nasi kuningnya, tapi kami sudah terlanjur beli nasi uduk. Sayang kalau mubazir tak ada yang makan.

Setelah kami sekeluarga terpapar virus corona, baru hari ini kami berani keluar rumah. Tentu saja pakai masker dan menjaga jarak dengan orang lain. Udara pagi yang seger membuat kami merasakan kebugaran dalam tubuh ini, Terutama bila berdekatan dengan pohon yang rindang daunnya. Terasa sangat bahagia, karena mendapatkan oksigen segar dari alam ciptaan Tuhan.

Selama isolasi mandiri, saya banyak menulis untuk melupakan penyakit. Anak saya menyelesaikan karya tulisnya di SMA Labschool Jakarta, dan istri asyik dengan tanaman bunganya. Alhamdulillah sekarang bunganya sudah mekar berwarna warni. Cantik sekali dilihatnya. Saya sempat motret dan upload fotonya di facebook dan instagram.

tanaman bungan yang dirawat istri tercinta (Dokpri)
tanaman bungan yang dirawat istri tercinta (Dokpri)
Dalam WA keluarga besar saya mendapatkan info tentang perbedaan rapid antibodi, swab antogen, dan swab PCR. Berikut ini saya copas dari WA Group keluaga besar kami untuk anda baca. Saya sempat membaca sinya sambil memandangi bunga-bunga yang ada di depan rumah.

bunga warna warni yang ditanam istri (Dokpri)
bunga warna warni yang ditanam istri (Dokpri)

ANTARA RAPID ANTIBODI, SWAB ANTIGEN, & SWAB PCR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun