Apa yang akan dilakukan ketika anda dinyatakan POSITIF Covid-19? Apakah anda akan marah kepada orang lain atau menerimanya dengan penuh keikhlasan hati. Sebab penyakit menular ini sampai saat ini belum ada obatnya. Obatnya hanya IKHLAS, dan berikhtiar untuk sembuh dengan banyak makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan tidak stres. Selalu gembira setiap hari, dan mengisi hari-hari dengan kegiatan positif. Saya melakukan kegiatan positif dengan menulis setiap hari dan melupakan penyakit dengan cara menulis.
Saya masih mengingat kembali apa saja yang telah terjadi. Pada tanggal 11 November 2020, pukul 09.30 WIB, saya memeriksakan diri ke klinik Pratama Kimia Farma, Jatibening, Bekasi untuk Rapid test SARS COV-2. BETAPA TERKEJUTNYA SAYA, karena hasilnya IgG dan IgM REAKTIF, dan saya diminta untuk periksa SWAB di Puskesmas. Dokter klinik juga meminta saya melakukan isolasi mandiri dan pemeriksaan Sawab/PCR segera dilakukan untuk memastikan diagnosis apakah saya sudah terpapar virus korona atau belum.
Saya langsung ke puskesmas Jatibening Bekasi sendirian, dan dijadwalkan tes Swab pada hari Jumat, 13 November 2020Â pukul 08.30 WIB. Ternyata hasil pemeriksaan PCR SARS COV-2 dengan jenis sampling swab Nasofaring hasilnya POSITIF. Surat hasil pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit Umum daerah kelas D Pondok Gede, Bekasi ditandatangani oleh Yusma Fitraini, AMAK.
Mendapatkan kabar kalau saya POSITIF Covid-19 dari Dokter Silvi, dokter puskesmas Jatibening Bekasi, membuat saya sedih sekali. Antara sedih dan tidak percaya. Tapi ini semuanya nyata. Saya harus menerimanya dengan keihlasan hati, dan menerima musibah ini dengan lapang dada. Saya akan membagikan kisah nyata saya ini dalam bentuk tulisan dan kelak akan menjadi buku. Sebuah buku yang diterbitkan oleh penulis yang terpapar corona dan menolak pasrah dengan kondisinya. Virus Corona harus dilawan dengan penuh kegembiraan.
Pada tanggal 23 November 2020 pukul 08.00 WIB, saya dijadwalkan ikut tes swab kedua di Puskesmas Jatibening Bekasi. Namun hasilnya masih belum menggembirakan. Saya masih dinyatakan POSITIF Covid-19 dan masih harus melaksanakan isolasi mandiri lagi di rumah. Surat dikirimkan oleh Dokter Carla Febriyanti, dan ditandatangani Yusma Fitriani, AMAK. Dalam waktu sebulan, saya dipastikan tidak bisa keluar rumah. Kesempatan ini tentu saja saya gunakan untuk terus berkarya dan berbagi ilmu kepada para guru melalui dunia maya. Tubuh saya memang di rumah, tapi pikiran saya akan berkelana kemana-mana. Tetap terus menyebarkan virus literasi di kalangan guru Indonesia.
Selama saya sakit dan dinyatakan positif covid-19 dan kemudian melakukan isolasi mandiri di rumah, Â saya menyusun dan menerbitkan buku baru dibantu bang Dian Kelana. Beliau membuat disain covernya dan membantu menjadi editornya. Alhamdulillah telah terbit dan siap dipesan bukunya. Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) telah menerbitkan bukunya GRATIS. Saya tak keluar biaya satu senpun. Semoga buku ini bisa diwariskan ke anak cucu sebelum ajal menjemput. Pesan omjay, menulislah buku sebelum mati.
Pak Suhardin, sahabat baik saya dari Kendari, Sulawesi Tenggara mengirimkan pesan doa kepada saya.
Di hari jumat yang penuh berkah ini, Â saya pun mendoakan yang terbaik buat bapak dan keluarga.