Berburu Ilmu Menjadi Penulis Handal
Sebuah Kata Pengantar dari Guru Blogger Indonesia (Omjay)
Pagi ini saya membaca dua buah buku. Satu buku Bapak Prof. Wardiman Djojonegoro, dan satunya lagi buku ibu Milati Masruroh yang biasa disapa bu Mila. Buku Prof.Wardiman berjudul Sepanjang Jalan Kenangan, Bekerja Dengan Tiga Tokoh Besar Bangsa. Sedangkan buku bu Mila berjudul Berburu Ilmu Menjadi Penulis Buku.
Ada hal yang menarik hati saya. Kedua buku ini juga menyinggung kegiatan guru. Untuk buku Prof. Wardiman, akan saya buatkan resensi buku tersendiri, tetapi untuk buku bu Milla akan saya buat lebih dulu. Sebab buku Berburu Ilmu Menjadi Penulis Handal sangat menarik hati saya untuk membacanya sampai habis. Ada sesuatu yang harus diburu, yaitu kata pengantar.
Buku ini dimulai dari artikel dengan judul Mengubah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menjadi Buku dan diakhiri dengan artikel Langkah Mudah Menulis Buku. Untuk mengubah buku menjadi PTK, harus banyak membaca buku best seller agar mengetahui bagaimana mereka menyajikan materi untuk menjadi sebuah buku.Â
Di samping itu, melihat tata letak sebuah buku agar lebih menarik dibaca. Setiap buku tentunya bervariasi, ada yang sederhana menjadi luar biasa dari PTK, tergantung isi konten PTK yang dibuat guru, dan kliknya ide untuk mengembangkan.
Salah satu narasumber kegiatan guru menulis berpesan, bahwa menulis itu tentang latihan. Bukan bagaimana Anda tahu bagaimana menulis sebanyak-banyaknya, tetapi bagaimana Anda berlatih sebanyak-banyaknya.Â
Semakin banyak berlatih, tulisan kita akan semakin baik. Itu saja kuncinya dan sangat sederhana. Mulailah dengan tekad dan niat yang kuat untuk memperbaiki nasib dan hidup kita, serta untuk bermanfaat bagi orang banyak. Ikuti dengan membuat outline dan jadwal menulis, lalu konsisten menulis setiap hari. Insya Allah hidup dan nasib akan berubah.
Saya mengamini dalam hati. Sebab untuk dapat menjadi penulis handal perlu banyak latihan. Semakin banyak menulis akan semakin banyak kita berlatih.Â
Cara merangkum tulisan resume menjadi buku yang menarik, sebaiknya dengan membuat outline dahulu, baru dilihat hasil resumenya. Jika ada yang masuk, tinggal memasukkan ke dalam outline dengan berbagai penyesuaian. Jika tidak masuk, jangan dipaksakan, bisa untuk buat buku yang lain.Â
Ini berlaku juga bagi yang sudah punya banyak artikel. Memulainya bukan dari artikel-artikel itu, tetapi dari outline yang dibuat. Jika sudah ada outline, baru dilihat apakah artikel-artikel itu ada yang bisa dimasukkan ke dalam outline. Kalau ada, direvisi dan disesuaikan. Kalau tidak ada, bisa dijadikan cadangan untuk buku yang lain.
