Saya tersenyum mendengarkannya. Â Sebab apa yang disampaikan ada benarnya. Â Sebab banyak orang menulis hanya berharap point dan koin. Tapi tidak bagiku. Aku hanya membuat cetak biru untuk generasi emasku.
Ruang imajinasi dan kreativitas tidak bisa terbelenggu oleh point dan koin. Menulis adalah caraku menggapai keabadian.
Menulis buku ajar memang menantang. Apalagi menyusun buku pengayaan yang matang. Â Hanya guru tangguh berhati cahaya yang mampu menulis dengan hatinya secara cemerlang.
Menulis di nagari Talang Babungo membuatku melongo. Â Bukan karena tidak makan soto tapi terpesona oleh indahnya Talang Babungo.
Wahai kawan! Â Sudahkah sempatkan waktu untuk menulis? Menulis akan membuatmu eksis.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com